Tingkatkan Kualitas Pendidik, Puluhan Guru SMK di Boyolali mengikuti Pelatihan
Foto : Puluhan guru SMK Boyolali Mengikuti pelatihan. Senin (20/01/2024)
BOYOLALI - Puluhan guru SMK di Boyolali mengikuti pelatihan soft skill selama empat hari di SMK N I Boyolali, Kamis (23/01/2025). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mengajar para guru.
Kepala Diskopnaker Kabupaten Boyolali Bambang Sutanto mengatakan, kegiatan ini disupport dari YKSB Suko Marsudi Siwi dan Childfund Internasional Indonesia.
“Kegiatan ini memberikan trainning para pendidik guru SMK di Boyolali. Tujuan untuk meningkatkan soft skill bagi lulusan SMK untuk menghadapi dunia industri,” katanya kepada boyolali.go.id.
Bambang menyampaikan, dengan adanya kegiatan ini tentunya kedepan lulusan SMK dapat berkualitas. Dimana, dunia pendidikan harus dapat menghadapi industri tenaga kerja.
“Agar calon tenaga kerja atau alumni SMK mampu menghadapi industri kerja. Jadi kerja sesuai basike mereka,” ujar dia.
Nara sumber pelatihan, Budi Stia mengatakan, bahwa anak anak muda saat ini kesulitan dalam menghadapi dunia kerja, dengan begitu para pendidik ini diberikan pelatihan soft skill sehingga para siswa nantinya dengan mudah menghadapi industri kerja.
“Nanti akan kami paparkan mulai dari soft skillnya. Ada 4 modul. Modul pertama dasar. Dasar itu terkait potensi mereka seperti apa, mentalitas dalam dunia kerja seperti apa,” kata dia.
Lanjut dia, dengan pelatihan ini dapat membantu para siswa dalam menghadapi dunia kerja.
“Tentunya hasilnya nanti untuk masa depan para siswa juga. Modul kedua lebih kelanjutan dari modul pertama. Modul kedua ini terkait kepercayaan diri siswa seperti apa, tanggungjawabnya, kesiapannya,” ujar dia.
Peserta dari SMKN 1 Juwangi, Boyolali, Diana Putri mengatakan, bahwa sebagai guru harus memahami terhadap karakter para siswa,lanjutan pendidikan meerka serta potensi para siswa.
“Kegiatan ini sangat bagus dan saya sudah mengikuti dua kali pelatihan ini. Pelatihan ini cukup menunjang untuk bahan ajar terhadap anak didik kita,” katanya.
Diana berharap, kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh 9 SMK, namun semua SMK di Boyolali dapat mengikut semua terutama pada kurikulum waka kesiswaan terutama bagi guru BK.
“Ini baru 9 SMK, jadi kalau semua SMK bisa mengikuti pelatihan ini semua SMK dapat memahaminya,” harapnya.
Sementara itu, Plt Kepala SMKN 1 Boyolali, Suyatna mengatakan, kegiatan ini lanjutan dari kerjasama antara SMKN 1 Boyolali dengan YKSB Suko Marsudi Siwi dan Childfund Internasional Indonesia.
“Kegiatan ini adalah memperbaiki soft skill bagi siswa SMK Boyolali dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan SMK,” katanya.
Suyatna menambahkan, kelemahan dari lulusan SMK adalah soft skillnya. Diantaranya, ketahanan fisiknya kurang, komunikasi baik tulis maupun lesan.
“Saya pernah rakor di Jogja bersama Apindo, mereka menyampaikan bahwa kelemahan anak SMK itu mulai, dari ketahanan fisik, komunikasi lesan dan tulisan,” pungkasnya. (Tim Liputan Pemkab Boyolali).