Berita kami

Vaksinasi Sapi di Boyolali Ditargetkan Selesai Pada 4 Agustus Esok

29 July 2022 Pemerintahan
Foto : Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati saat ditemui dikantornya. Jumat (29/7/2022)
 
BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) terus melakukan vaksinasi ke hewan ternak khususnya sapi untuk menekan angka penyakit mulut dan kuku (PMK). Ditargetkan pada Kamis (4/8/2022) esok, vaksinasi 3.000 dosis dapat selesai. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati pada Jumat (29/7/2022).
 
“Tanggal 4 Agustus, saya targetkan tanggal 4 Agustus vaksin ini selesai. Karena kita selang-seling dengan pengobatan,” katanya saat dijumpai dikantornya.
 
Menurut data, hingga saat ini sudah ada 2.696 vaksin yang berhasil disuntikan ke sapi. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari vaksinasi PMK tahap pertama dan kedua. Vaksinasi tahap pertama 1.896 ekor, vaksinasi lanjutan ada 800 ekor. Vaksinasi akan dilanjutkan dengan 300 dosis di tiga titik yakni di Desa Jeruk dan Samiran yang ada di Kecamatan Selo, dan di Desa Korporasi Sapi (DKS) di Kecamatan Andong.
 
Dilaporkan oleh Lusi, kasus PMK di Kabupaten Boyolali sudah melandai jika dibandingkan dengan awal awal PMK merebak di Kabupaten Boyolali. Hal tersebut dikarenakan adanya program vaksinasi sapi dan keaktifan para peternak sapi.
 
“Petani ini semakin berinovatif sehingga kelandaiannya ini selain sebagian sudah tervaksin secara persentase baru sedikit. Akan tetapi masyarakat itu lebih inovatif dengan memberikan pengobatan secara herbal dari kearifan lokal seperti kunyit telur semakin kreatif dan semakin menularkan pada kelompok ternak yang lain,” jelasnya.
 
Disinggung mengenai pembukaan pasar hewan yang ada di Kabupaten Boyolali, Lusi mengatakan tetap aka nada pengkajian terlebih dahulu.
 
“Dari Disdagperin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian) yang membawahi pasar hewan kemarin kayaknya sudah melayangkan telaah staf kepada Bupati, terkait ekonomi masyarakat dengan ditutupnya pasar,” katanya.
 
Oleh karena itu, karena dampaknya juga akan ke Disnakkan akan melakukan kajian terhadap kemungkinan pembukaan pasar hewan terkait dengan pengetatan dan rekomendasi prosedur apabila pasar dibuka.
 
“Saat ini kan ada program pak bupati yang ini pencelupan kaki dan penyemprotan. Ada kolam disinfektan untuk mencelupkan kaki hewan yang masuk masuk ke pasar hewan dan diatasnya kita semprot begitu juga pada mobil-mobil atau sarana transportasinya juga kita lakukan penyemprotan,” ujarnya.
 
Sebagai tambahan informasi, hingga 28 Juli 2022, hewan ternak yang mengidap PMK sejumlah 32 ekor, suspek PMK mencapai 5.508 ekor, sembuh PMK 1.952 ekor dan mati sebanyak 64 ekor yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)
 
BAGIKAN ARTIKEL INI