Berita kami

Ternak Kambing Perah Lebih Menjanjikan Hasilnya Dibanding Sapi

14 April 2021 Ekonomi
BOYOLALI - Sudah setahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia. Tak elak dampak yang paling dirasakan adalah faktor ekonomi masyarakat. Berbagai jenis usaha tak pandang bulu terkena imbas dari pandemi ini. Menyikapi hal tersebut, masyarakat dituntut untuk lebih kreatif dan berinovasi demi bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 ini.
 
Kepala Desa Sukorejo; Kecamatan Musuk, Erik Darmadi termasuk salah satu pelaku usaha yang mampu bertahan dimasa pandemi ini. Erik menjelaskan bahwa usaha kambing perahnya ini sudah berjalan hampir lima tahun. Kambing perah yang diternak berjenis Sanen yang mampu memproduksi susu lebih banyak jika dibanding jenis lain.
 
Dipilihnya kambing perah, karena selain bermanfaat untuk kesehatan masyarakat, susu kambing memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Susu kambingnya dapat dijual dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu per liter. Untuk itu agar menghasilkan susu berkualitas, Ia secara khusus memberikan jenis makanan yakni konsentrat, ijoan atau rerumputan dan fermentasi dari olahan rumput kering, tetes tebu dan EM4.
 
"Kalau susu sapi itu rata-rata per liter cuman enam ribu, tetapi kalau susu kambing kita jual bisa per liter 15 sampai 25 ribu," ungkapnya saat ditemui di kandang kambing miliknya pada Sabtu (10/4/2021).
 
Dalam satu hari, satu ekor kambing perah bisa menghasilkan dua liter susu, sehingga bisa menghasilkan Rp 30 ribu. Sedangkan untuk pemeliharaannya, satu ekor kambing bisa menelan biaya tiga ribu sampai lima ribu rupiah, sehingga jika dihitung bisa mendapatkan keuntungan sekitar 20 sampai 25 ribu rupiah per ekor. Ditanya mengenai jumlah kambing yang sudah diternak, Erik mengaku belum bisa memperbanyak dan baru memiliki 100 ekor.
 
"Sehingga sangat menopang sekali, buat ketahanan didalam menghadapi pandemi Covid ini, sehingga dengan usaha kambing kita sudah kembangkan ke masyarakat, satu dua masyarakat sudah mulai ikut memelihara, supaya nanti susunya dapat kita tampung dan dapat kita pul disini untuk nanti dijual," imbuh Erik
.
Ditengah usahanya, Erik turut mengajak masyarakat di desanya untuk ikut beternak kambing. Kini sudah sekitar 10 keluarga yang mengikuti jejak Erik. Disinggung mengenai pangsa pasar, Erik mengatakan bahwa susu yang dihasilkan masih dijual secara eceran sesuai dengan permintaan pembeli, karena belum ada permintaan dari pabrik dalam jumlah besar. Ditambahkan olehnya, konsumen susu kambing miliknya berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
 
"Sementara karena belum ada pabrikan, pangsa pasar dari susu kambing ini masih eceran. Jadi kita masih tergantung kepada pengecer, kita tunggu dari pengecer butuhnya tiap hari berapa liter," pungkas Erik. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)
BAGIKAN ARTIKEL INI