Berita kami

Tekan PMK Hewan Ternak, Pemkab Boyolali Akan Tutup Lima Pasar Hewan

26 May 2022 Pemerintahan

Foto : Bupati Boyolali (kiri) dan Wakil Bupati Wahyu Irawan (kanan) beserta pejabat pemkab lainnya melakukan rakor penanganan PMK di Boyolali. Rabu (25/5/2022)

 

BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menutup sementara semua pasar hewan yang ada di wilayah Kota Susu. Kebijakan tersebut diambil setelah puluhan hewan ternak di Kabupaten Boyolali dinyatakan mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK).

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mengatakan penutupan seluruh pasar hewan yang ada di Kabupaten Boyolali diberlakukan mulai 27 Mei 2022 hingga 10 Juni 2022. Hal tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran PMK pada hewan ternak yang ada di Kabupaten Boyolali. Ada lima pasar hewan yang akan ditutup, yakni pasar hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Kalioso di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel.

“Sementara waktu kita tutup terlebih dahulu sehingga penanganan akan lebih fokus pada titik-titik kandang yang di situ sudah nampak suspek dari PMK ini sendiri, tentunya upaya langkah Inilah yang harus kita ambil,” kata Bupati Said saat dijumpai di kantornya pada Rabu (25/5/2022).

Dilanjutkan oleh orang nomor satu di Kabupaten Boyolali ini, bahwa kebijakan penutupan pasar hewan tersebut berkaitan dengan dilaporkannya 21 hewan ternak yang terjangkit PMK di sejumlah kecamatan. Selama penutupan pasar hewan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali bekerjasama dengan PMI Kabupaten Boyolali akan melakukan penyemprotan disinfektan untuk menekan penyebaran PMK.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati. Dilaporkan sebanyak 15 hewan ternak di Kecamatan Mojosongo terkonfirmasi terkena PMK serta ada tambahan enam hewan ternak yang mengidap PMK di Kecamatan Ampel sehingga total ada 21 hewan ternak yang terkena PMK.

“Sampai saat ini tanggal 25 Mei ini kami melakukan tracking jumlah 4.473 hewan dan dan ada 360 suspek dari hasil tracking itu. Kemudian positif 21 dari yang positif, dari yang positif dan suspek itu sembuh 41 sampai tanggal 25 Mei ini,” terang Lusi.

Dari jumlah tersebut, Kecamatan Mojosongo dan Ampel menjadi zona merah penyebaran PMK pada hewan ternak. Serta ada enam kecamatan yang masuk zona kuning PMK, yakni Kecamatan Selo, Gladagsari, Cepogo, Musuk, Tamansari, dan Karanggede. Sehingga jajaran Disnakan segera melakukan tracking dan langkah antisipasi.

“Kita terus melakukan tracking hasil tracking kita tangani kita lakukan penyemprotan di semua pasar semua kandang biosecurity untuk para peternak kemudian juga pengobatan bagi yang suspek dan positif,” ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, di Kabupaten Boyolali terdapat hewan ternak potensial terdampak PMK. Antara lain sapi perah 94.698 ekor, sapi potong 107.462 ekor, kerbau 572 ekor, domba 55.809 ekor, kambing 101.908 ekor dan babi 6.838 ekor. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI