Seniman Wayang Kulit Mulai Bangkit Dari Pandemi
Foto : Dalang Wayang Kulit Ki Wartoyo saat dijumpai dirumahnya di Desa Tegalgiri Kecamatan Nogosari. Kamis (19/5/2022)
BOYOLALI - Setelah pemerintah memberikan berbagai kelonggaran, pelaku seni mulai unjuk gigi. Hal tersebut juga dialami pelaku seni yang berasal dari Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Boyolali yakni, Ki Dalang Wartoyo.
Ia mengatakan, selama memasuki masa pandemi Covid-19 sekitar dua tahun lamanya, pelaku seni di tanah air vakum dan tidak dapat menghibur masyarakat.
“Ya, kami bersama teman lainnya pelaku seni selama covid benar benar tidak bisa berbuat banyak. Kami hanya pasrah karena sama sekali tidak bisa pentas,”katanya kepada boyolali.go.id, Kamis(19/5/2022)sore di Desa Tegalgiri.
Menurutnya, setelah ada kelonggaran dari pemerintah, mulai banyak permintaan pentas seni terutama pagelaran wayang kulit diberbagai daerah di Indonesia.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah. Jadi selama ada kelonggaran ini, para seniman mulai kebanjiran job dari masyarakat. Mereka juga rindu dengan pentas seni,”ujar Ki Dalang Wartoyo.
Dikatakan Wartoyo, sampai saat ini, para pelaku seni terutama dalang wayang kulit, dalam satu bulan ada yang mendapat job (tanggapan,red) 10 sampai 15 tanggapan.
“Yang mengherankan lagi, sekarang ini yang mengundang wayang itu malah dari pihak gugus tugas covid sendiri. Ini artinya masyarakat benar benar merindukan pagelaran seni wayang kulit,”kata dia.
Wartoyo mengatakan, kelonggaran ini dapat mengalir sehingga masyarakat dapat terhibur dengan kesenian wayang kulit dan kesenian yang lainnya.
“Ya, memang masyarakat sudah menunggu sekian lama, semenjak adanya pandemi covid. Semoga kelonggaran ini dapat mengalir terus,”katanya.
Ia mengutarakan, selama Juni hingga September sudah banyak permintaan dari masyarakat untuk mengadakan pagelaran wayang kulit. Permintaan mulai dari wilayah Semarang, Kendal serta wilayah Soloraya.
“Saya bulan Juni permintaan ada sekitar 10 orang. Jadi terhitung dari Juni sampai September tahun ini Alhamdulilah benar benar kebanjiran orderan,”ujar Wartoyo lagi.
Ia berharap, sejumlah wilayah lain di luar kabupaten Boyolali untuk memberikan kelonggaran atau ijin terhadap pelaku seni untuk menggelar pentas seni.
“Ya, semoga pemerintah menurunkan atau membuat ijin tertulis dari pihak kepolisian, sehingga pelaku seni dapat leluasa untuk melakukan pentas seni,”harapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sampai saat ini dibeberapa daerah masih memberikan batas waktu pentas dan penerapan protokol kesehatan (prokes).
“Ya, masih ada juga batasan waktu pentas, harus prokes itu sudah biasa. Kami pelaku seni tetap mentaati aturan yang ada,”pungkasnya.(Tim Liputan Diskominfo Boyolali)