PMI Boyolali dan Solo, Kirim 50 Tangki ke Daerah Kekeringan
Foto : Ketua PMI Boyolali, Sunarno melepas bantuan air bersih ke Wilayah Kecamatan Boyolali. Jumat (01/09/2023)
BOYOLALI – Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali bekerjasama dengan PMI Solo untuk melaksanakan droping air bersih ke daerah kekeringan. Kegiatan tersebut dimulai pada Jumat (01/09/2023) dengan mengirim enam tangki air terlebih dahulu ke wilayah Kecamatan Juwangi.
Ketua PMI Boyolali, Sunarno, menyampaikan kegiatan tersebut sebagai wujud kerjasama PMI Boyolali dan Solo. Ia menyebut nantinya total 50 tangki akan dikirimkan di wilayah kekeringan yang ada di Boyolali.
Sunarno juga mengatakan kegiatan droping air bersih juga menjadi bagian dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 PMI.
“Hari ini kami akan trial dulu enam tangki ke wilayah Ngaren, Juwangi. Dan kegiatan ini kami sudah berkoordinasi dengan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Boyolali,” kata dia di sela-sela pemberangkatan tangki di kantor PMI Boyolali.
Ia menjelaskan komunikasi kepada BPBD Boyolali dibutuhkan karena Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengelola data pengiriman air bersih. Data tersebut diperlukan agar proses pendistribusian air bersih tidak ada yang tumpang tindih.
Terkait jadwal droping air 44 tangki sisanya, Sunarno menjelaskan PMI juga berkoordinasi dengan BPBD Boyolali.
“Untuk titik dan jadwal sesuai dengan harapan BPBD Boyolali. Harapannya, semoga ini bermanfaat untuk masyarakat. Tentunya saya juga berharap ritual tahunan seperti ini tidak terjadi lagi nantinya,” kata dia.
Berdasarkan data dari BPBD Boyolali, per 31 Agustus 2023 sebaran distribusi bantuan air bersih di Boyolali ada di lima kecamatan yaitu Wonosamodro 284.000 liter, Tamansari 225.000 liter, Kemusu 205.000 liter, Wonosegoro 114.000 liter, dan Juwangi 43.000 liter.
Sebagai tambahan informasi, ada enam kecamatan yang masuk dalam peta rawan bencana kekeringan di Boyolali yaitu Wonosegoro, Wonosamodro, Kemusu, Juwangi, Musuk, dan Tamansari.(Tim Liputan Diskominfo Boyolali)