Berita kami

Perkuat Kebersamaan, PPDI Boyolali Gelar Rakerda

01 June 2022 Pemerintahan

Foto : Sejumlah anggota PPDI Kabupaten Boyolali mengikuti Rakerda yang digelar di Panti Marhaen. Rabu (1/6/2022)


BOYOLALI -Sebanyak 260 perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Kabupaten Boyolali melakukan rapat kerja daerah (Rakerda) di gedung Panti Marhaen Boyolali.

Ketua PPDI Kabupaten Boyolali, Dartono mengatakan, Rakerda pada hari ini yakni menyikapi musyarawah PPDI sebelumnya atau 2019 yang lalu. Selain itu dalam rakerda tahun ini, membahas terkait kebersamaan perangkat serta perkembangan situasi dan kondisi pada saat ini.

“Kami sudah sempat melakukan musyawarah pada tahun 2019, namun belum terealisasi semuanya. Makanya sekarang kami kembali melakukan musyawarah,”katanya kepada boyolali.go.id, Rabu (01/6/2022) di Gedung Panti Marhaen Boyolali.

Dartono mengatakan, dalam rakerda kali ini untuk menyaring aspirasi dari perangkat lainnya untuk melaksanakan program selama satu tahun.

“Kita akan menyaring aspirasi dari semua perangkat dalam program tahunan. Gerakan kami adalah berbagai kegiatan yang sifatnya sosial kemasyarakatan,”jelas dia.

Hingga sampai saat ini, kata dia,anggaran dari pemerintah pusat yang sudah terserap sebanyak 65 persen sampai 75 persen dari jumlah anggaran. Sementara disetiap pemerintah desa di Boyolali rata rata menerima sebanyak Rp 800 juta.

“Ya, rata rata perdesa menerima Rp 800 juta dalam setiap tahun anggaran. Selama pandemi covid ini, anggaran digunakan untuk penanganan covid, ketahanan pangan serta pembangunan infrastruktur jalan,”jelas dia.

Ketua DPRD Boyolali, Marsono mengapresiasi langkah PPDI dalam melakukan rekerda. Sebab, PPDI tersebut merupakan elemen yang penting. Dengan begitu, PPDI ini dapat membawa aspirasi para perangkat di Boyolali.

“Dengan adanya PPDI berarti aspirasinya betul betul terkumpul. Kami tidak perlu menampung aspirasi satu persatu dari perangkat,”kata dia.

Menurutnya, PPDI ini meliliki visi misi yang jelas dan cukup baik dalam gerakannya. Sebagai contoh, PPDI di Boyolali ini bergerak dibidang ekonomi dan tanpa campur tangan dari pemerintah daerah.

“Mereka cukup luar biasa. Mereka dapat mendirikan PPDI Mart di wilayah Cepogo. Ya, semoga bisa berkembang, dan terus bisa menjaga kekompakan serta kerukunan antar perangkat,” jelas Marsono.

Dikatakan Marsono, PPDI dan Apdesi tersebut merupakan bagian terdepan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat di Boyolali.

“Kalau mereka guyub,kompak kesejahteraan juga kami berikan secara baik, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,”ujar dia.

Disingggung terkait serapan Dana Desa (DD) di Boyolali, Marsono mengatakan, bahwa se-Soloraya serapan dana desa di Boyolali tertinggi. Dan pertanggungjawaban dinilai juga cukup bagus.

“Yang saya tahu, serapan DD di Boyolali cukup tinggi di Soloraya. Dan dalam rapat komisi serapan DD cukup tinggi dan pertanggungjawabannya cukup bagus,”pungkasnya.(Tim Liputan Diskominfo Boyolali).

BAGIKAN ARTIKEL INI