Jelang Malam 1 Suro, Disporapar Gelar Rangkaian Acara Sedekah Gunung Merapi
Foto : Kepala Disporapar Kabupaten Boyolali, Budi Prasetyaningsih saat ditemui dikantornya. Senin (01/07/2024)
BOYOLALI – Sudah menjadi tradisi setiap malam 1 Suro pada penanggalan Jawa, masyarakat Desa Lencoh, Kecamatan Selo menggelar sedekah gunung Merapi. Tradisi turun temurun ini merupakan sebuah ritual dengan melarung kepala kerbau di kawasan puncak Gunung Merapi.
Untuk memeriahkan tradisi tersebut, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali menggelar beberapa kegiatan yang dipusatkan di sekitar Joglo Mandala I Desa Lencoh pada Sabtu (06/07/2024).
Kepala Disporapar Kabupaten Boyolali, Budi Prasetyaningsih menjelaskan bahwa kegiatan akan dimulai pada siang hari.
“Diawali itu jam 13.00 itu ada festival tari rakyat reog yang disana festival itu ada 6-10 kelompok yang akan tampil. Jam 13.00 sampai jam 17.00. Setelah itu, jam 17.00-selesai ada pagelaran wayang kulit, ada dua dalang,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (01/07/2024).
Sebanyak 6-10 kelompok seni yang ikut Pentas Seni Tari Rakyat tersebut berasal dari kelompok senin desa sekitar. Usai Pentas Seni Tari Rakyat selesai, acara akan dilanjutkan dengan Pagelaran Wayang Kulit yang menambil lakon Pandawa Syukur. Pagelaran wayang kulit tersebut akan dimulai pada pukul 19.00 di Joglo Mandala I dengan menghadirkan dalang Ki Ganjar Pramono dan Ki Kangko Dalang Boyolali.
Acara masih dilanjutkan dengan Sedekah Gunung Merapi dengan acara inti yakni kirab kepala kerbau beserta tumpeng dan gunungan hasil bumi masyarakat sekitar. Kirab akan dilakukan mulai dari Dukuh Temusari menuju Joglo Mandala I.
“Di Joglo Mandala I akan dilakukan penyerahan kepala kebo dari Bupati Boyolali ke Kepala Desa Lencoh. Setelah itu dikirab dari Joglo Mandala I ke New Selo. Karena Gunung Merapi masih status awas, maka ada petugas khusus dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi yang naik,” jelasnya.
Sementara sejumlah tumpeng dan gunungan akan menjadi rebutan warga yang telah menunggu di Joglo Mandala I.
Melalui agenda ini diharapkan dapat menjadi destinasi wisata Boyolali yang mampu menjadi daya tarik wisata domestik dan mancanegara di obyek wisata Merapi.
“Jelas. Jadi wisata di Selo itu nanti dapatnya banyak. Wisata alam iya, wisata budaya iya, dan ada pula tradisi,” pungkasnya. (Tim Liputan Pemerintah Kabupaten Boyolali)