Jelang Lebaran Permintaan Kacang Oven Meningkat,Perajin Kesulitan Bahan Baku
Foto : Ahmad Hasanudin perajin kacang oven Dukuh Buluh, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari sedang memilah kacang untuk di oven. Sabtu (16/4/2022)
BOYOLALI - Lebaran identik dengan berbagai makanan kecil untuk menjamu tamu. Tak terkecuali kacang oven.
Harga komoditas kacang seminggu sebelum bulan puasa mulai merangkak naik, selain itu kacang tanah juga mulai sulit didapat. Hal tersebut membuat perajin kacang oven di Boyolali, Jawa Tengah kuwalahan melayani permintaan.
Ahmad Hasanudin perajin kacang oven di Dukuh Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, mengaku, bahwa memasuki bulan puasa permintaan kacang oven meningkat, namun dirinya kesulitan untuk mendapatkan bahan baku, selain sulit didapat, harga juga naik.
“Harga kacang tanah naik sebelum puasa dari harga Rp15.000 naik Rp20.000 per kilo. Saya mencari sampai Jawa Timur dan Gunungkidul Yogjakarta,”katanya saat ditemui dirumahnya Sabtu(16/4/2022).
Ia mengatakan, dengan kondisi harga kacang tanah naik harga kacang oven produksi juga ikut naik.
“Kalau dulu kacang oven dari saya kedistributor harga per kilo hanya Rp23.000 sekarang terpaksa saya naikan menjadi Rp30.000 per kilo,”ucapnya.
Lebih lanjut Ahmad mengatakan, saat ini dirinya juga membatasi permintaan, dulu setiap seminggu sekali bisa mengirim 100 bal isi 5 kilo sekarang di bawah 50 bal.
“Saya kirim ke Solo Raya, Semarang, Boyolali, Salatiga,”tegasnya.
Menurut Ahmad, prosses pembuatan kacang oven melalui bebeapa tahap, Bahan kacang tanah dijemur selama 3 hari, selanjutnya di cuci sampai bersih lalu di masukkan ke gudang dua hingga tiga hari, setelah itu tahapan pemilahan dipisahkan antara kacang bagus dan jelek, setelah itu baru dioven cara mengoven sendiri ada trik khusus, dan tahap terakhir dilakukan penyortiran.
“Jadi kacang oven produksi kami beda dengan produksi lainnya,”tandasnya.(Tim Liputan Diskominfo Boyolali)