Horee...!!! Jalur Pendakian Gunung Merbabu, melalui Selo Dibuka
Foto : Kepala Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Merbabu - BTNGMb, Johan Setyawan saat ditemui dikantornya. Sabtu (5/3/2022)
BOYOLALI - Jalur pendakian Gunung Merbabu melalui Selo akan mulai diaktifkan kembali mulai hari ini, Sabtu (5/3/2022). Setelah hampir dua tahun ditutup. Akibat pandemi Covid-19 .
Kepala Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Merbabu - BTNGMb, Johan Setyawan, kepada boyolali.go.id mengatakan maksimal jumlah pendaki via jalur Selo dibatasi 25 persen.
“Untuk kuota kami batasi, kami memang diperkenankan 50 persen. Namun, untuk tahap awal kami hanya buka 25 persen dari jumlah kuota 578 orang. Hal tersebut sesuai dengan daya dukung jalurnya,” ungkap Johan saat ditemui di kantor BTNGMb.
Lebih lanjut, Johan mengungkapkan alasan mengapa jalur pendakian Selo dibuka lebih terlambat dibandingkan jalur pendakian lain.
“Untuk jalur Selo termasuk yang belakangan, karena Suwanting, Wekas, dan Thekelan sudah kami buka sejak tahun lalu. Ini karena kami melihat kesiapan di lapangan. Mudah-mudahan ini pembukaan jalur Selo bisa menjadi pemuas dahaga kawan-kawan pecinta pendakian yang sudah dari kemarin, selalu menanyakan kapan jalur Selo dibuka,” ungkapnya.
Ditanya mengenai syarat pendakian, Johan mengungkapkan syarat pendaki yang ingin naik melaui Selo ataupun Suwanting, Wekas dan Thekelan adalah sama.
“Untuk pendaki yang naik melalui Selo harus melakukan pendaftaran di www.tngunungmerbabu.org. Nah, selanjutnya mengisi di situ, isi data valid, isi semua data termasuk nomor KTP dan nomor yang bisa dihubungi karena itu penting. Sehingga nanti jika terjadi apa-apa, bisa kami lakukan komunikasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Johan mengungkapkan bagi pendaftar yang telah berhasil mendaftar untuk memastikan apakah mendapat email berisi kode booking.
“Jadi waktu datang ke sini benar-benar berhak melakukan pendakian. Karena kami batasi kuotanya,” kata dia.
Johan berharap dengan pembukaan jalur pendakian via Selo dapat memberikan multiplier effect kepada masyarakat di Selo.
“Karena masyarakat di sana sudah dua tahun selama pandemi Covid-19 jalur selo tidak dibuka. Mereka itu sudah sangat menderita dengan adanya pandemi ini. Semoga minimal mampu memberikan pengungkit untuk ekonomi mereka,” harapnya.(Tim Liputan Diskominfo Boyolali)