Berita kami

Atasi PMK, PMI Boyolali Lakukan Disinfektan Ke Sejumlah Kandang Peternak

26 May 2022 Pemerintahan

Foto : Ketua PMI Boyolali, Sunarno (tengah) pimpin langsung disinfektan dipasar hewan Nogosari. Kamis (26/5/2022)


BOYOLALI - Setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menetapkan pada 27 Mei 2022 hingga 10 Juni 2022 dilakukan penutupan sementara semua pasar hewan.

Kini jajaran PMI Boyolali langsung terjun ke peternak hewan sapi maupun kambing untuk melakukan penyemprotan dengan disinfektan.
Selain penyemprotan di sejumlah kandang ternak hewan, PMI juga melakukan penyemprotan disinfektan disetiap pasar hewan di Boyolali.

“Sesuai janji kita mendukung visi misi Pemkab Boyolali untuk mendukung semua program termask dibidang sosial dan kebencanaan,”jelas Ketua PMI Boyolali, Sunarno kepada boyolali.go.id, Kamis (26/5/2022).

Sunarno mengatakan, bahwa PMI akan berkerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan akan melakukan penyemprotan pasar hewan di seluruh Boyolali.

“Dengan adanya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) tersebut, kami akan bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan penyemprotan,”kata dia.

Saat di pasar hewan Jelok, kata dia, akan menerjunkan tim sebanyak 30 orang Korps Sukarela (KSR), 30 orang Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (sibat),30 orang relawan desa dan 12 orang pengurus dan staf.

“Ya,kami bersatu untuk penanganan virus PMK pada ternak hewan sapi. Kami juga melibatkan relawan dan warga,”tandasnya.

Surnano meminta kepada para peternak di wilayah Boyolali apabila ternak miliknya terkena gejala suspect dan gelaja mulut pada hewan untuk segera melaporkan kejadian tersebut terhadap dokter hewan maupun pihak Dinas Peternakan dan Perikanan

“Pada intinya para peternak bersabar dan tenang dalam menghadapi PMK tersebut. Dan juga ikut prihatin, semoga virus PMK tersebut segera berakhir,”kata dia.

Selama ada penutupan pasar hewan tersebut, petugas PMI akan terus berupaya melakukan penyemprotan disinfektan pada pasar hewan dan kandang para peternak hewan.

“Jadi selama penutupan pasar hewan ini, kami akan melakukan penyemprotan pasar. Penyemprotan tersebut diharapkan dapat membunuh kuman atau virus PMK pada hewan sapi,”pungkasnya.

Data terkahir Rabu (25/5/2022) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali sudah melakukan tracking sejumlah 4.473 hewan ternak, dari hasil tracking itu 360 hewan suspek dan 21 hewan positif PMK. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI