Warga Desa Klakah dan Tlogolele Ikuti Simulasi Evakuasi Mandiri Bencana Erupsi Gunung Merapi
Foto : Relawan Tim Siaga Desa sigap melakukan evakuasi terhadap kelompok rentan (lansia) di wilayah KRB 3 Desa Tlogolele. Selasa (27/4/2022)
BOYOLALI – Peningkatan aktivitas Gunung Merapi menjadi awas disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali. Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan perintah evakuasi bagi warga yang tinggal di Kawasan rawan bencana (KRB) II dan III yang berada di Desa Klakah dan Tlogolele, Kecamatan Selo.
Para relawan yang tergabung dalam Tim Siaga Desa langsung sigap melakukan evakuasi terhadap kelompok rentan antara lain kaum penyandang disabilitasl, lansia, ibu hamil, dan balita untuk menuju titik evakuasi yang selanjutnya menuju tempat pengungsian. Sementara masyarakat lainnya secara mandiri mengevakuasi diri menuju titik evakuasi dengan membawa tas siaga bencana berikut dengan surat surat berharga maupun dokumen penting. Di titik lain, para relawan mengevakuasi hewan ternak untuk ditempatkan di kandang di lokasi pengungsian. Sesampainya di tempat pengungsian, para pengungsi melakukan cek Kesehatan untuk memantau kondisi masyarakat yang berada di lokasi pengungsian.
Hal tersebut merupakan gambaran simulasi evakuasi mandiri di Desa Klakah dan Tlogolele pada Selasa (26/4/2022) yang digelar oleh BPBD Kabupaten Boyolali. Simulais tersebut digelar sebagai bentuk persiapan awal untuk mengantisipasi terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi sekaligus sebagai peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2022 di Kabupaten Boyolali.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Widodo mengatakan secara umum masyarakat di KRB II dan III telah mengetahui alur dan SOP evakuasi mandiri.
“Sudah siap sudah mandiri. Bahkan sehari hari digilir untuk mengontrol langsung bagaimana keadaan gunung Merapi sehingga apabaila sewaktu waktu ada informasi ada perintah untuk melakukan evakuasi warga sudah siap melakukannya,” terang Widodo.
Sementara itu, Kepala Desa Klakah, Marwoto mengungkapkan bahwa kegiatan simulasi evakuasi mandiri di wilayahnya melibatkan dua orang penyandang disabilitas, dua orang lansia, dua orang ibu hamil, balita tiga anak, masyarakat 100 orang dan hewan ternak sebanyak 20 ekor berjalan lancar. Warga di Dusun Sumber dan Bakalan yang berjumlah 1.400 jiwa ini telah siap apabila erupsi Gunung Merapi terjadi.
“Jadi dengan adanya kegiatan seperti ini bisa mengingatkan Kembali, lebih sigap lagi tentang menghadapai erupsi Merapi jika terjadi,” katanya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)