Tradisi Buka Luwur Akan Digelar Jumat Esok
Foto : Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mengganti kain penutup makam pada Tradisi Buka Luwur Pantaran tahun 2023
BOYOLALI – Memasuki hari keduapuluh Bulan Muharram atau Suro pada penanggalan Jawa, Makam Syech Maulana Ibrahim Magribi di Desa Candisari; Kecamatan Gladagsari akan diadakan tradisi Buka Luwur.
Diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Budi Prasetyaningsih bahwa agenda rutin tahunan tersebut akan digelar pada hari Jumat terakhir di bulan Suro, yakni besok pada hari Jumat (02/08/2024)
“Tujuannya yang pertama adalah berdoa. Jadi yang namanya Buka Luwur itu mengganti kain penutup dari makam, diganti dengan kain yang baru. Tujuannya memang untuk berdoa disana, untuk mendoakan leluhur kemudian kita juga bisa ngalap berkah. Tetapi yang terpenting adalah mendoakan leluhur,” terangnya saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Boyolali pada Rabu (31/07/2024).
Terdapat lima makam yang diganti kainnya yakni makam tersebut yakni Syech Maulana Ibrahim, Maghribi Dewi Nawangwulan, Ki Ageng Pantaran, Ki Ageng Mataram dan Ki Ageng Kebo Kanigoro.
Tradisi Buka Luwur diawali dengan kirab kain luwur dan kelengkapan lain yang akan diserahkan Bupati Boyolali kepada sang juru kunci makam. Dilanjutkan dengan prosesi penggantian kain tersebut.
Usai rangkaian penggantian kain dilanjutkan dengan tabur bunga, pembacaaan dzikir dan tahlil yang diikuti para ratusan peziarah yang memadati komplek makam. Sebagai akhir, digelar tradisi kenduri yang membagikan makanan kenduri yang diyakini bisa dialap berkahnya.
“Tujuan yang kedua adalah Nguri Uri budaya karena bertepatan dengan tradisi Sadranan masyarakat sekitar. Kemudian juga tradisi silaturahmi ke rumah rumah untuk meneruskan tradisi leluhur,” ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, Syech Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di lereng Gunung Merbabu. Tradisi Buka Luwur tersebut dilakukan warga setiap Suro dalam penanggalan Jawa dan setiap Jumat yang ditutup dengan tradisi Sadranan masyarakat sekitar. (Tim Liputan Pemerintah Kabupaten Boyolali)