Berita kami

Santri Ngabuburit Sambil Menari Sufi

24 April 2022 Pemerintahan

Foto : Santri ponpes Nurul Hidayah Al Mubarokah berlatih tari sufi. Minggu, (24 April 2022)

 

BOYOLALI – Menunggu waktu berbuka puasa tiba atau biasa disebut dengan ngabuburit bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan. Di pondok pesantren (ponpes) biasanya para santri mengisinya dengan melafalkan Al Quran atau mendengarkan tausiyah pendidiknya atau sesama santri.

Lain halnya di Ponpes Nurul Hidayah Al Mubarokah Sempu, Kecamatan Andong, ini. Pada hari Jumat (22/4/2022) sore, para santri mempunyai kegiatan lain sambil menunggu waktu berbuka puasa. Yakni dengan berlatih tarian sufi di halaman ponpes setempat.

Tarian dengan memutar tubuh ini diikuti puluhan santri. Alunan shalawat dari alat pemutar musik mengiringi beberapa santri memasuki lapangan latihan. Meski berpuasa seharian, namun para santri tidak merasa pusing atau kelelahan.

Dengan pakaian gamis yang warna warni ini para santri mulai berputar-putar mengikuti alunan salawat . Masing-masing penari dapat menari berputar selama kurang lebih 20 menit. Tarian sufi ini diyakini dapat memperdalam kepasrahan diri kepada Allah SWT.

Salah satu pengasuh Ponpes Nurul Hidayah Musa Ashari mengungkapkan , ada beberapa makna yang sangat mendalam dalam setiap gerakan tangan dalam tarian sufi . Gerakan tangan kanan menghadap ke atas dan semakin naik saat berputar, melambangkan bahwa sang penari akan selalu mendapatkan hidayah dari Allah.

Kemudian tangan kiri menghadap ke bawah, memiliki makna menyebarkan hidayah yang sudah diperoleh kepada sesama. “Diharapkan rahmat Allah mampu menyirnakan virus Covid-19 dari bumi Indonesia,” ujarnya.

Santi, salah seorang santriwati yang mengikuti latihan tari sufi ini mengaku tetap kuat meski tengah menjalani ibadah puasa. Karena memang tarian ini mampu meningkatkan keimanan para santri. “Dengan cinta semua menjadi mudah dan mampu membangkitkan semangat,” tegasnya. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI