Santri di Boyolali Apel Bersama TNI Polri Perangi Paham Radikal
Foto : Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan (kanan) bersama Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronald Siwabessy menghadiri apel bersama dengan para santri di lapangan Desa Penggung, Kecamatan Boyolali. Senin (14/2/2022)
BOYOLAL - Untuk menanggulangi paham radikalisme dikalangan pondok pesantren (ponpes), Pemerintah Kabupaten Boyolali bersama TNI/Polri melakukan apel bersama dengan para santri di lapangan Desa Penggung, Kecamatan Boyolali.
Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan mengatakan, apel bersama para santri milenial generasi tangguh, TNI dan Polri guna menangkal isu-isu paham radikalisme dikalangan pondok pesantren.
"Semua santri di Desa Penggung ini kami hadirkan. Apel santri ini untuk mengurangi isu-isu radikalisme di kalangan ponpes,"katanya kepada wartawan, Senin (14/2/2022).
Wabup mengatakan, para santri milenial generasi tangguh ini nantinya juga akan diberi pembekalan dari pihak TNI Polri terkait penanggulangan paham radikalisme serta pemahaman tentang Covid-19 dari pihak Dinas Kesehatan,"ujarnya.
Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronald Siwabessy mengatakan, saat ini banyak beredar paham yang dianut dikalangan anak muda ada yang benar mungkin juga keliru. Dan yang keliru ini akan mengancam integrasi bangsa dan negara Indonesia.
"Perlunya diadakan kegiatan seperti ini. Karena saat ini banyak paham-paham ada yang benar dan juga ada yang keliru. Yang keliru itu tentu akan mengancam integrasi bangsa kita, "jelasnya.
Ditambahkannya, saat ini bangsa ini sedang disibukkan dengan penanggulangan wabah virus Covid-19, namun bangsa ini juga terus disibukkan dengan wabah lain yakni virus omicron. Lanjutnya, paham radikalisme lebih bahaya dari virus corona maupun omicron.
"Kita sedang disibukkan dengan virus corona. Belum kelar mengatasi corona, kita disibukan kembali dengan virus omicron. Jadi virus ini lebih bahaya dengan paham radikalisme,"kata dia. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)