Ritual Budaya Dimanfaatkan untuk Sosialisasi Cukai Tembakau
Foto : Prosesi pengambilan air dilakukan melalui Kirab dari Pendopo Tirto Wening Kalipodang menuju sendang. Rabu (22/9/2021)
BOYOLALI – Sejumlah warga Lereng Gunung Merapi di Dukuh Munggur, Desa Kembangsari, Kecamatan Musuk melakukan prosesi Mendak Tirta pada Rabu (22/9/2021). Prosesi pengambilan air suci atau air kehidupan ini dilakukan di Kompleks Gua Maria desa setempat atau tepatnya di Sendang Mawar Tirto Wening Kalipodang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Diungkapkan oleh salah satu Pengelola Sendang Mawar Tirto Wening Kalipodang, Sumarno bahwa Mendak Tirta tersebut dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan air kehidupan. Sendang Mawar Tirto Wening Kalipodang yang memiliki sembilan titik sumber mata air ini tidak pernah surut meskipun di musim kemarau ini.
“Kita meminta kepada Tuhan disitu ada sumber kehidupan dengan kita membasuh dan membawa untuk mengheningkan rasa tirta, rasa kita. Setelah kita hening kita menghadap, menyembah (beribadah) kepada Tuhan,” ujarnya.
Prosesi pengambilan air dilakukan melalui Kirab dari Pendopo Tirto Wening Kalipodang menuju sendang yang jaraknya 200 meter, diantaranya ada prajurit yang mengawal sesepuh pemimpin kirab dan 10 orang membawa sesaji dan kendi untuk wadah air yang diambil dari mata air sendang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Darmanto menyambut baik acara ritual budaya tersebut. Menurutnya, di tengah kemajuan jaman seperti sekarang, generasi muda harus nguri uri budaya agar tetap melestarikan tradisi warisan leluhur.
“Konteksnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali adalah pelestarian budaya. Tugas kita melestarikan warisan tak benda,” ungkapnya singkat.
Dalam ritual budaya tersebut, juga dilakukan sosialisasi penanggulangan barang kena cukai illegal oleh jajaran Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta, Novrisman Endro. Dia memberikan sosialisasi kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat bisa mengenali dan mengidentifikasi bentuk barang kena cukai illegal.
“Harapannya nanti dengan sosialisasi seperti ini semakin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa dengan menggunakan barang kena cukai yang asli itu sangat membantu pemerintah di dalam menjalankan pemerintahan dan juga kegiatan pembangunan dan manfaatnya diterima langsung oleh masyarakat,” katanya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)