Puskesmas Selo Luncurkan Posyandu Disabilitas "Tuntas"
Foto : Puskesmas Selo resmi melaunching program Posyandu untuk penyandang disabilitas. Jumat (02/12/2022)
BOYOLALI - Puskesmas Selo resmi melaunching program Posyandu untuk penyandang disabilitas. Bertempat di Joglo Mandala Wisata Desa Lencoh pada Jumat (02/12/2022) pagi, program ini mengambil nama Tuntas atau Tumbuh Tanpa Batas.
Kepala Puskesmas Selo, Aris Prasetya menjelaskan meskipun secara fisik para anak anak penyandang disabilitas berbeda dengan anak yang lain, namun mereka tetap memiliki hak dalam pelayanan kesehatan.
"Jadi kesehatan pada prinsipnya adalah hak setiap warga negara, salah satunya adalah bagi anak anak penyandang disabilitas. Harapan kami anak anak mempunyai masa depan yang lebih baik terkait memdapatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal," katanya di sela acara.
Sementara itu, Camat Selo, Cahyo Wiratno menyebut bahwa program satu satunya di Kabupaten Boyolali ini mampu memberikan contoh yang positif kepada kecamatan yang lain.
"Posyandu disabilitas ini dan satu satunya di Kabupaten Boyolali dan bisa menjadi satu projek untuk kecamatan yang lain terkait dengan disabilitas. Harapan ke depan mudah mudahan ini bisa menjadi contoh untuk teman teman kecamatan lain," ujar Cahyo.
Salah satu orangtua anak penyandang disabilitas, Sumi mengucapkan terima kaaih kepada pemerintah yang telah memperhatikan anak anak dengan keterbatasan tersebut.
"Terima kasih yang sebesar besarnya. Sehingga membawa dampak yang sangat baik untuk anak anak kami. Dengan adanya Posyandu disabilitas, anak anak kami bisa mendapatkan pelayanan kesehatan seperti anak anak lain. Sehingga anak anak kami dapat berkembang seperti yang diharapkan," ungkapnya.
Di Kecamatan Selo, terdapat 67 anak penyandang disabilitas usia 0-24 tahun. Jumlah tersebut terdiri dari tuna netra tiga orang, tuna rungu tiga orang, tuna wicara empat orang, dan tuna daksa 13 orang. Selain iyu, ada pula anak yang mengalami down syndrome sembilan orang, dan kombinasi sebanyak 13 orang, serta keterlambatan dalam belajar sebanyak 22 orang. Para penyandang disabilitas ini akan dilayani oleh 18 fasilitator atau pendamding tingkat desa untuk mendapatkan layanan kesehatan. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)