PT. Trans Marga Jateng Lakukan Pemeliharaan Rutin 25 Jembatan Tol Semarang-Solo
Foto: Jembatan TOL Semarang-Solo
SEMARANG - Jalan Tol Semarang-Solo memiliki peranan penting pada jaringan jalan tol Trans Jawa yang mendukung pengembangan wilayah dan meningkatkan pemerataan hasil pembangunan. Jalan sepanjang 72,64 km ini juga mampu memperlancar kegiatan industri dan logistik antar daerah antar wilayah, serta mempercepat mobilisasi orang, barang dan jasa dengan memangkas waktu tempuh perjalanan. Dalam rangka mendukung hal tersebut, PT Trans Marga Jateng (TMJ) melakukan pemeliharaan rutin 25 jembatan di sepanjang ruas jalan Tol Semarang-Solo.
Direktur Utama PT TMJ, Denny Chandra Irawan, menjelaskan metode perawatan pada jembatan yang dibangun dengan tipe struktur gelagar ini dilakukan secara rutin agar jembatan lebih awet dan tahan lama. Jembatan dengan panjang bervariatif di ruas jalan Tol Semarang-Solo dirancang untuk mampu menahan beban maksimal seberat 70 ton dengan umur rencana hingga usia 100 tahun.
“Selama ini selalu dilakukan inspeksi jembatan secara rutin yang dilakukan oleh inspektor lapangan secara visual dan menggunakan metode Unmmaned Aerial Vehicle (UAV) atau Drone. Jika ditemukan kondisi jembatan dengan performa yang menurun, maka perbaikan segera dilaksanakan untuk mempertahankan Level of Service jembatan," ujar Denny melalui rilis yang disampaikan kepada Diskominfo pada Selasa (29/6/2021).
Perbaikan pada jembatan dikelompokan menjadi tiga berdasarkan kondisinya, mulai dari perbaikan rutin seperti penambalan retak, perbaikan lubang dan perawatan sambungan jembatan. Kemudian perbaikan berkala, yaitu penggantian bearing pad, penggantian expansion joint. Yang terakhir adalah perbaikan khusus dilaksanakan bila ditemukan kerusakan yang dapat mempengaruhi integritas struktur jembatan dan berdampak pada keselamatan pengguna jalan seperti terjadi longsor pada tebing/lereng di sekitar pondasi jembatan, maupun penurunan/pergerakan pada pondasi jembatan.
"Ketika ditemukan kerusakan secara struktural seperti pergeseran atau pergerakan jembatan maka akan segera dilakukan rehabilitasi terhadap jembatan tersebut bergantung kepada jenis kerusakan jembatannya. Untuk mempertahankan kondisi jembatan dalam keadaan baik, dilakukan pula pembersihan gulma/tanaman liar dan endapan pada saluran drainase jembatan,” imbuhnya.
Pakar Transportasi Djoko Setijowarno menyampaikan manfaat infrastruktur yang kuat untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara. Selain itu disiplin berkendara juga harus diperhatikan dengan memperhatikan aturan yang berlaku.
“Perlu dicermati, bahwa kualitas jalan dan jembatan harus tetap dipertahankan. Tidak hanya sebagai pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Badan Usaha Jalan Tol, namun lebih kepada menjaga faktor keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jalan,” tegasnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali).