Berita kami

Persiapkan Paskibra, Badan Kesbangpol Gelar Orientasi Wawasan Kebangsaan

09 August 2024 Pemerintahan

Foto : Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan menyematkan tanda peserta kepada perwakilan Paskibra Kabupaten Boyolali yang mengikuti Orientasi Wawasan Kebangsaan. Jumat (09/08/2024)

KARANGANYAR – Memperingati Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang, 67 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Boyolali mulai dipersiapkan. Dalam waktu kurang dari sepekan ke depan bertugas, dipersiapkan berbagai latihan fisik dan wawasan akan diberikan kepada putra putri terbaik Kota Susu untuk mengikuti Orientasi Wawasan Kebangsaan.

Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula Wisma Colomadu di Gedung PPRBM Prof. Dr. Soeharso, Paulan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar selama 10 hari mulai dari Kamis (08/09/2024) hingga Sabtu (17/08/2024). Acara Orientasi Wawasan Kebangsaan yang diikuti oleh 67 anggota Paskibra Kabupaten Boyolali dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Wahyu Irawan pada Jumat (09/08/2024).

Wabup yang kerap disapa Iwan ini mengatakan bangga pada anak anak yang tergabung dalam Paskibra Kabupaten Boyolali yang telah terpilih melalui serangkaian seleksi yang sangat ketat dan dilaksanakan secara transparan sesuai dengan amanah dari peraturan perundang undangan.

“Saya yakin mereka adalah terbaik dari yang terbaik. Anggota Paskibra Kabupaten Boyolali sudah tentu memiliki pemahaman, lebih cerdas dan mantap dalam memahami arti pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara. Saya berharap ke depan nanti kalian bisa menjadi motivator, perekat, penggerak, bahkan menjadi pemimpin di masyarakat dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan cita cita Nasional,” harap Wabup Iwan.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Boyolali, Arif Budi Nuranto menjelaskan bahwa 67 anggota Paskibra Kabupaten Boyolali berasal dari siswa kelas X dari SMA/SMK/MA se derajat se-kabupaten Boyolali.

“Pemusatan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan dengan konsep desa bahagia, pendekatan pembelajaran terdiri dari pembelajaran aktif, pelatihan, dan pengasuhan,” katanya dalam laporan.

Dalam pembelajaran aktif dilaksanakan dengan tujuh materi klasikal. Antara lain Pancasila, revolusi mental, wawasan kebangsaan, kewarganegaraan, kewaspadaan dan ketahanan Nasional, literasi digital, dan kepaskibrakaan. Pada diklat tahun ini seperti pada tahun sebelumnya ditambah materi pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika atau P4GN. (Tim Liputan Pemerintah Kabupaten Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI