Pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Boyolali Masa Khidmat 2025-2030 Dilantik

Foto : Sambutan Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana dalam acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU Masa Khidmat 2025-2030. Kamis (01/05/2025)
BOYOLALI - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali hari ini, Kamis (1/5/2025) menyelenggarakan acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU Masa Khidmat 2025-2030. Agenda yang dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Boyolali Dwi Fajar Nirwana tersebut dilaksanakan di Ruang Cempaka Setda Kabupaten Boyolali.
Sekretaris PCNU Kabupaten Boyolali Imron Hartomo yang mewakili Ketua PCNU kala itu mengungkapkan ajakannya kepada Fatayat NU menjadi organisasi yang modern mengikuti yang baru dicanangkan di Pengurus Besar NU yaitu 'Digdaya' (Digitalisasi Data dan Layanan) NU.
Menurutnya, kaderisasi Fatayat cukup sulit karena organisasi transisi diantara IBNU dan Muslimat. Tak lupa ia berpesan agar Fatayat selalu berkoordinasi dengan sesama organisasi NU lainnya, agar bisa menjaga NU bersama.
"Dalam hal koordinasi, rumah besar kita bersama itu adalah NU, NU itu bagaikan rumah besar yang didalamnya ada kamar-kamar, dan itu tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, harus berkoordinasi dengan pemilik rumahnya, Nahdlatul Ulama." terangnya.
Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah Misbahatul Hidayati mengingatkan, untuk menjaga soliditas dan saling berkoordinasi untuk kemajuan bersama. Kemudian lembaga-lembaga dibawah naungan PC Fatayat NU harus tetap koordinasi dengan pengurus PC Fatayat.
"Soliditas ini perlu kita jaga supaya semua program yang kita rancang pada Raker nanti bisa terlaksana dengan baik." pesannya.
Menghadiri agenda tersebut, Wabup wanita pertama di Kota Susu ini berharap Fatayat NU bisa menjadi mitra Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dalam rangka pemberdayaan perempuan dan penanganan stunting. Program-program tersebut nantinya akan bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemkab Boyolali yang bertujuan dalam jangka panjang untuk mensejahterakan perempuan di Kabupaten Boyolali.
"Memang tidak mudah sebagai organisasi yang beranggotakan perempuan-perempuan yang diusia produktif, tentu banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi, tapi saya yakin itu tidak menjadi halangan dalam tetap berjuang di sebuah organisasi." ungkap Wabup yang akrab disapa Fajar ini. (Tim Liputan Pemerintah Kabupaten Boyolali)