Pembukaan Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah Muktamar ke 48 Boyolali di Buka Dengan Pentas Kesenian Tradisional
Foto : Tari Gambyong membuka Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah Mukatamar ke 48 Boyolali. Minggu (02/07/2023)
BOYOLALI - Lantunan tembang Gugur Gunung mengiringi acara pembukaan Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Boyolali periode Muktamar ke 48 tahun 2023 yang diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 2 Boyolali, Minggu (02/07/2023).
Tembang Jawa ini dinyanyikan oleh kelompok Karawitan Ahmad Dahlan yang beranggotakan siswa-siswi SMK Muhammadiyah 2 Boyolali. Karawitan ini merupakan salah satu ekstrakurikuler sekolah setempat.
Selain karawitan, acara juga dimeriahkan dengan pentas seni qasidah modern yang dibawakan komunitas kepala sekolah dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah se-Kecamatan Andong, Boyolali. Kemudian juga ada pentas Tari Gambyong, Tari Topeng Ireng, musik keroncong, hingga paduan suara.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Boyolali yang sekaligus Majelis Kader Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Andong, Kamtar, menjelaskan, dari beberapa tampilan seni budaya tersebut bertujuan untuk si'ar dakwah umat Islam, sehingga diharapkan bisa mencerahkan dan Boyolali bisa berkemajuan.
"Ini semuanya karena ada dukungan dari komite sekolah, kemudian didukung juga oleh komunitas otomotif, serta para seniman. Semua bekerjasama dengan Muhammadiyah untuk saling mendukung kegiatan Muhammadiyah. Ujungnya sama yaitu untuk si'ar dakwah Islam yang berkemajuan," ujarnya.
Kemudian terkait Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Boyolali periode Muktamar ke 48 tahun 2023, Kamtar menjelaskan, kegiatan tersebut diikuti oleh pimpinan cabang dan pimpinan ranting yang tersebar di 19 kecamatan di Kabupaten Boyolali. Jumlah peserta hak pilih untuk Aisyiah sekitar 105 orang dan Muhamadiyah sekitar 400-an orang.
"Kegiatan Musda ini meliputi laporan pertanggungjawaban, kaderisasi, dan menyusun program kerja lima tahun yang akan datang. Tema Musda kali ini yakni Muhammadiyah mencerahkan, Boyolali berkemajuan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Boyolali periode Muktamar ke 47, M. Jindar Wahyudi, menjelaskan dari kegiatan Musda tersebut diharapkan bisa memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta. Dalam Musda kali ini ada 38 calon yang nantinya akan dipilih oleh peserta.
"Pergantian pimpinan ini mudah-mudahan dapat pimpinan yang lebih muda, lebih agresif, lincah dan betul-betul berkemajuan, walaupun tidak melepaskan ciri khas Muhammadiyah. Sebagai gerakan dakwah islamiah tentunya pimpinan yang islami, bertaqwa, dan berkemajuan," jelasnya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy berharap dari Musda tersebut nantinya ada transformasi kader. Artinya, di lingkungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Boyolali harus ada kombinasi antara senior dan yunior.
"Yang muda-muda harus diberikan peluang untuk memimpin, untuk menjadi leader. Sehingga kalau bisa separuh-separuh. Separuh pejabat senior kemudian yang separuhnya lagi diakomodasi yang muda. Karena kita ingin bahwa Muhammadiyah Jawa Tengah secara keseluruhan itu larinya lebih cepat dari pada periode sebelumnya," ujarnya.(Tim Liputan Diskominfo Boyolali)