PDI Perjuangan Boyolali Gelar Wayang Kulit untuk Nguri Uri Budaya Jawa
Foto : Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta (kiri) menyerahkan tokoh wayang Puntodewo kepada Ki Dalang Purbo Asmara dalam acara wayang kulit dengan lakon Pendowo Joyo di halaman Panti Marhaen Boyolali. Sabtu (20/08/2022)
BOYOLALI - Sebagai bentuk nguri uri seni budaya Jawa, DPC PDI Perjuangan Boyolali menggelar wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Pendowo Joyo oleh Ki Dalang Purbo Asmoro asal Kabupaten Boyolali. Gelaran wayang kulit ini digelar di depan Gedung Panti Marhaen pada Sabtu (20/08/2022) malam sekaligus untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta mengatakan, pagelaran wayang kulit ini sebagai bentuk pembelajaran serta edukasi terhadap para generasi muda. Seni dan budaya ini harus dapat dilestarikan sepanjang masa, jangan sampai seni wayang diakui oleh negara tetangga.
“Kita hampir dua tahun ini tidak menggelar hiburan seperti wayang kulit. Pagelaran wayang kulit ini untuk mengedukasi kawula muda,agar mereka tahu seni dan budaya yang dimiliki oleh Boyolali. Jangan sampai seni dicaplok oleh negara tetangga,”katanya.
Menurutnya, seni dan budaya di Boyolali ini cukup banyak dan anak muda saat ini harus mengetahui seni tersebut. Dalam hal ini, seni dan budaya tersebut tanggungjawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dan seluruh elemen untuk dilestarikan.
“Di Boyolali ini tidak hanya wayang kulit saja, namun juga ada sejumlah kesenian yang lainnya seperti halnya tarian reog. Jenis tarian reog itu pun di Boyolali cukup banyak juga,’’ ujar dia.
Dilanjutkan olehnya, dengan mengambil lakon Pandowo yang merupakan simbul kekuatan sedangkan arti dari Joyo tersebut yakni tidak pernah putus. Apabila diartikan dalam lakon tersebut kemenangan yang tidak pernah putus.
“Jadi mengharapkan PDIP Boyolali akan terus berjaya sampai selama lamanya,” jelas Susetya.
Bupati Boyolali, M. Said Hidayat yang berkesempatan hadir menyambut baik atas gelaran wayang kulit sebagai upaya untuk melestarikan budaya di Kabupaten Boyolali.
"Hadir dengan menjaga nilai nilai budaya kita semua, agar nantinya antar generasi dapat memahami bahwa budaya adalah bagian yang penting, budaya mampu untuk mempersatukan negeri ini, budaya mampu membangkitkan semangat kita mencintai negeri ini," ungkap Bupati Said.
Dalam pagelaran wayang kulit semalam suntuk tersebut dihadiri dari perwakilan DPC Perjuangan se-Karesidenan Soloraya, Forkopimda Kabupaten Boyolali, pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali, anak cabang serta anak ranting. (Tim Liputan Diskominfo KabupatenBoyolali)