Pagelaran Wayang dan Bazaar UPPKA Meriahkan Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke - 31 dan Hari AnakNasional Ke - 40
Foto : Wakil Bupati, Wahyu Irawan menyerahkan tokoh wayang kepada ketiga dalang yang tampil memeriahkan peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 dan Hari Anak Nasional ke-40 Kabupaten Boyolali. Sabtu (20/07/2024)
BOYOLALI - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Boyolali menggelar acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke - 31 dan Hari Anak Nasional ke - 40 secara meriah. Kegiatan tersebut diselenggarakan di halaman kantor setempat, Sabtu (20/7/2024) malam dengan agenda Pagelaran Wayang dan Bazaar UPPKA dari 22 kecamatan.
Disampaikan oleh Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina, Pagelaran Wayang dengan lakon 'Adon-adon Jago' yang dibawakan oleh Dalang cilik Kondang Kalimasada dan Dalang remaja Ki Kristantyo Dwi Prasetyo serta Ki Kangko Dalang Boyolali merupakan kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) ) Kabupaten Boyolali.
"Ini menjadi satu kolaborasi yang luar biasa dalam rangka menghidupkan kembali budaya jawa yang mungkin sudah banyak luntur di lingkungan modern ini, dan kita berharap dengan acara ini nanti anak-anak kita akan diingatkan kembali kepada budaya kita yang sangat luhur." ujarnya.
Pada kesempatan ini ia juga menuturkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali berhasil memperoleh prestasi yakni penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai Pelaksana Audit Kasus Stunting Terbaik se-Indonesia.
Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Agus Pujianto yang turut menghadiri acara tersebut mengungkapkan apresiasinya kepada Kabupaten Boyolali yang telah berhasil melaksanakan program-program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan perlindungan anak.
Pihaknya menyampaikan, rata-rata angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) untuk Provinsi Jawa Tengah berada pada angka 2,04 dan untuk Kabupaten Boyolali berada di angka 2,1. Menurutnya, angka tersebut sudah cukup baik dan ideal sehingga perlu dipertahankan agar stabil dengan meningkatkan kualitas pelayanan KB.
"Dengan peningkatan kualitas daripada alat kontrasepsi ini diharapkan nanti juga angka stuntingnya bisa terkendali dan bisa diturunkan." katanya.
Pada kesempatan itu, dilaksanakan pula beberapa rangkaian acara seperti Deklarasi Puskesmas Ramah Anak oleh petugas Puskesmas, Pelantikan Pengurus Forum Anak dan Pengurus Forum Genre, penyerahan hadiah lomba dalam rangka Hari Keluarga Nasional, dan Launching Sekolah Siaga Kependudukan dan Sekolah Lansia oleh Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan.
Wabup yang akrab disapa Iwan tersebut membacakan sambutan Bupati Boyolali yang berhalangan hadir pada kesempatan hari ini. Disampaikannya, pemerintah tengah menyiapkan keluarga yang berkualitas dimulai sejak prenatal (sebelum kehamilan), masa kehamilan dan masa 1.000 hari pertama kehidupan manusia.
Selanjutnya, Pemkab Boyolali bersama dunia usaha, lembaga masyarakat dan dunia pendidikan terus melakukan kerja aktif yang berimplikasi terhadap tumbuh kembang anak dengan melakukan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing.
"Termasuk dalam pemberian identitas, pengasuhan yang layak, layanan kesehatan dan jaminan sosial, pendidikan dan pemanfaatan waktu luang serta mendapatkan perlindungan khusus menuju Indonesia Layak Anak atau IDOLA." jelasnya.
Usai membacakan sambutan Bupati Boyolali, Wabup Iwan melakukan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali, kemudian dilanjutkan pemukulan gong sebagai tanda dilaunchingnya Sekolah Siaga Kependudukan dan Sekolah Lansia.
Selanjutnya, sebagai tanda dimulainya Pagelaran Wayang pada malam ini, Wabup Iwan menyerahkan tokoh wayang kepada ketiga dalang. Acara ini disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Pemkab Boyolali. (Tim Liputan Pemerintah Kabupaten Boyolali)