Operasi Ketupat Candi, Fokus Pelayanan dan Penerapan Prokes
BOYOLALI – Kepolisian Resort (Polres) Boyolali menyelenggarakan agenda rutin tahunan menjelang hari Raya Idul Fitri berupa Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi pada hari ini Rabu (5/5/2021) di halaman belakang kantor Polres Boyolali. Kegiatan apel tersebut diikuti jajaran tiga pilar yaitu anggota Polri, TNI dan instansi terkait Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Bertindak sebagai pimpinan apel adalah Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Wahyu Irawan.
Dalam apel, Wabup Iwan membacakan amanat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Dalam amanat tersebut, Polri akan menggelar operasi ketupat candi dalam 20 hari, mulai dari tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Kapolri menyampaikan bahwa operasi ini adalah bentuk upaya Polri dalam mencegah penyebaran Covid-19 melalui penyekatan dan penegakan protokol kesehatan (prokes). Dalam pelaksanaannya, Polri memprioritaskan langkah preemtif dan preventif secara humanis, sehingga masyarakat betul-betul mematuhi protokol kesehatan. Penegakan hukum dilakukan sebagai upaya terakhir ultimum remedium secara tegas dan profesional, terhadap pelanggar prokes yang sudah berulang kali, serta oknum-oknum masyarakat yang menimbulkan dampak negatif kesehatan secara luas dan menciptakan klaster baru Covid-19. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat dapat merayakan hari raya Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya Covid-19.
Ditemui usai apel, Kapolres Boyolali AKBP. Morry Ermond menjelaskan bahwa Pos Pengamanan (Pospam) Polres Boyolali sudah tidak lagi melakukan penyekatan di internal kabupaten, sehingga saat ini lebih difokuskan kepada pelayanan dan penerapan prokes. Pihaknya menghimbau kepada seluruh warga masyarakat Boyolali khususnya pemudik, untuk benar-benar menerapkan prokes 5M.
“Terapkan betul protokol kesehatan 5M, karena kami dari tiga pilar, bersama TNI dan pemerintah daerah, instansi terkait, kita akan memaksimalkan penerapan protokol kesehatan di tempat keramaian,” imbau Morry.
Disinggung mengenai penyekatan, Morry mengatakan bahwa penyekatan sudah dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah yang terdapat di 14 titik. Sehingga Boyolali tidak perlu dilakukan penyekatan lagi, karena sudah dilakukan oleh Kabupaten yang berada di wilayah perbatasan provinsi Jawa Tengah dengan provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sehubungan mengenai tes swab antigen bagi pemudik, Morry menyampaikan bahwa pelayanan swab antigen sudah disiapkan di pospam secara gratis bagi pemudik. Sehingga, selain mengambil sampel secara acak dari pemudik, pelayanan tes swab antigen juga diperuntukkan bagi pemudik yang ingin melakukan tes.
“Bagi pengunjung atau pemudik yang ingin diswab, monggo, minta ke pos pengamanan, kita siapkan, gratis! Tidak ada dipungut bayaran,” pungkas Morry. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)