KRIB Terbaik Tingkat Nasional, Boyolali Jadi Tuan Rumah Temu Pendampingan Pengelola Kebun Raya Se – Indonesia Tahun 2024
Foto : Bupati Boyolali, M. Said Hidayat (kiri) bersama Wakil BRIN Amarulla Octavian saat acara Temu Pendampingan Pengelola Kebun Raya Se-Indonesia Tahun 2024 di Pendopo Gede Boyolali. Rabu (19/6/2024)
BOYOLALI – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan agenda rutin tahunan yakni Temu Pendampingan Pengelola Kebun Raya Se-Indonesia Tahun 2024. Acara yang diikuti oleh 136 peserta yang berasal dari 32 kebun raya se- Indonesia ini digelar selama dua hari mulai Rabu hingga Kamis (19-20/6/2024) di Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB).
Disampaikan oleh Kepala Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi R. Hendrian dalam laporannya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola kebun raya. Hal ini karena jaringan kebun raya yang dimiliki Indonesia adalah salah satu modal yang sangat penting dalam mendorong upaya konservasi tumbuhan secara ex situ, yang mana tidak banyak dimiliki oleh negara lain.
“Pembinaan yang intens terhadap kebun raya – kebun raya yang ada di Indonesia perlu dilakukan secara terus -menerus agar kesamaan persepsi dan pemahaman antara BRIN sebagai pembina dan para pengelola kebun raya di berbagai daerah di Indonesia dapat terus dijaga.” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian mengatakan, pertemuan dilakukan di Kabupaten Boyolali agar para pengelola kebun raya se-Indonesia dapat melihat dan mempelajari secara langsung bagaimana Pemerintah Kabupaten Boyolali berhasil mengelola KRIB hingga mendapat penghargaan terbaik nasional pada tahun 2023 lalu.
Ia menambahkan, standarisasi kebun raya yang baik adalah mengenai koleksi tanaman, bagaimana tata kelolanya, bagaimana menata jenis-jenis tanaman dan bagaimana konservasinya. Kemudian bagaimana teknologi penyiramannya, bagaimana menjaga kelestariannya, dan bagaimana hubungannya dengan masyarakat.
“Saran untuk Indrokilo ini agar ditambahkan perangkat yang lebih canggih untuk menata sumber tanaman, menata sumber listriknya, menata sumber air dan irigasinya, nanti kita akan menggunakan teknologi irigasi tetes jadi penyiraman selama 24 jam. Selain itu ada juga detektor untuk setiap pohon agar dikelola lebih professional.” jelasnya.
Disisi lain, Bupati Said menyampaikan terimakasih kepada BRIN yang telah memberikan penghargaan terbaik nasional kepada KRIB pada tahun 2023. Pihaknya menuturkan, pembangunan KRIB ini adalah hal yang penting untuk generasi Kabupaten Boyolali kedepan agar mereka memahami kekayaan alam yang ada di daerahnya. Selain untuk tempat konservasi, KRIB merupakan sarana edukasi dan wisata yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Kota Susu.
Disinggung mengenai perluasan KRIB, Bupati Said menegaskan bahwa hal tersebut tidak memungkinkan karena akan merugikan masyarakat sekitar, sehingga Pemkab Boyolali lebih fokus untuk mengelola KRIB dengan sebaik-baiknya.
“Apa yang sudah ada ini kita jaga, kita kelola dengan baik, kita kembangkan dengan cara memanage dengan sebaik-baiknya, kita menambah tanaman, sehingga bisa menjadi area dengan luasan 8,9 tetapi di dalamnya beraneka ragam tanaman dapat memberikan ruang pendidikan edukasi bagi masyarakat, itu yang terpenting.” ungkapnya. (Tim Liputan Pemerintah Kabupaten Boyolali)