Kasus Covid-19 Klaster Ponpes Kian Banyak
BOYOLALI – Kasus terkonfirmasi Coronavirus Disease (Covid-19) di Boyolali kain meluas dan didominasi empat klaster di bulan ini. Klaster yang mendapat perhatian dari klaster pondok pesantren (ponpes). Selain itu juga terdapat klaster keluarga dari Kecamatan Wonosegoro sebanyak enam orang positif Covid-19.
“Akhir-akhir ini memang terjadi penambahan klaster yang cukup mengkhawatirkan karena kebanyakan klaster berasal dari pondok pesantren,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina saat dijumpai di kantornya, Selasa (16/2/2021).
Beberapa pondok pesantren (Ponpes) yang santrinya terkonfirmasi positif Covid-19 yakni Ponpes Darul Abror di Kecamatan Karanggede yang menginfeksi 68 orang. Adapula Ponpes Al Madinah di Kecamatan Nogosari dimana enam santri dinyatakan positif Covid-19. Serta Ponpes Al Idrus di Kecamatan Wonosamodro menular ke 14 santri.
Melihat kondisi tersebut, Dinkes Kabupaten Boyolali terus berupaya untuk menambah jumlah rumah sakit yang mampu menangani pasien Covid-19 di Kota Susu. Dua diantara rumah sakit swasta yakni Rumah Sakit Hidayah di Desa Kragilan; Kecamatan Mojosongo dan Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali di Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali serta tiga rumah sakit lainnya yang masih menunggu proses rekomendasi.
“Jadi untuk perawatan kasus Covid-19 sekarang ini sudah ada beberapa rumah sakit swasta yang mulai merawat pasien-pasien dengan Covid-19. Dan itu sudah berproses untuk kita berikan izin supaya memenuhi standar pencegahan infeksi untuk Covid-19,” ujar Lina.
Sebagai tambahan informasi, angka kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali tercatat sebanyak 5.166 dengan 309 dirawat di rumah sakit, 267 menjalani isolasi mandiri. Selanjutnya selesai isolasi 4.451, dan meninggal 139. Dengan data tersebut, kondisi di Kabupaten Boyolali untuk persentase kesembuhan sebesar 86,2 persen, sedangkan persentase kematian ada 2,7 persen.
“Kalau dihitung maka skoring indeks kesehatan masyarakat untuk Covid-19 nilainya 1,96 dan itu masuk zona resiko sedang atau zona oranye,” pungkasnya.
Di tempat terpisah, saat dimintai konfirmasi, Camat Karanggede, Ari Wahyu Prabowo menjelaskan bahwa dua orang pimpinan Ponpes Darul Abror melakukan perjalanan luar daerah beberapa waktu yang lalu. Setelah itu keduanya pondok merasakan gejala mirip Covid-19 dan diarahkan untuk melakukan tes rapid antigen.
“Hasil swab antigen, keduanya positif akhirnya kami kembangkan menjadi swab PCR. Bukan hanya dua yang terkonfirmasi positif dari hasil swab namun kita kembangkan kepada ustadz maupun santri yang kontak erat,” terangnya.
Pada gelombang pertama swab PCR, sebanyak 30 orang terkonfirmasi positif. Kemudian dilanjutkan dengan swab PCR gelombang kedua yang 34 orang dinyatakan positif Covid-19. Sehingga total terkonfirmasi dari Ponpes Darul Abror berjumlah 64 orang. (dst)