BOYOLALI - Kepolisian Resor (Polres) Boyolali telah memusnahkan ribuan botol minuman keras berbagai merek hasil dalam kegiatan operasi penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar di halaman Mapolres Boyolali, Jumat (9/4/2021). Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat menjelang bulan Ramadan. 

 

Dipimpin Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond didampingi jajaranForum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Boyolali sebanyak 2.506 miras dimusnahkan. 

 

"Barang bukti miras ini, hasil sitaan dari sejumlah tempat hiburan, dan toko-toko penjual minuman keras yang memabukkan di Boyolali. Pemusnahan dengan cara digilas dengan 'stomp' atau 'wales', sehingga seluruhnya hancur," kata Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond melalui Kabag Operasional, Kompol I Komang Sudarto. 

 

Selain itu, pihaknya juga memusnahkan puluhan knalpot brong hasil razia yang dilakukan setiap hari Sabtu malam di wilayah Boyolali. Knalpot brong yang tidak sesuai standar tersebut dinilai telah mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). 

 

"Knalpot brong ini, sudah meresahkan masyarakat, karena suaranya membuat kebisingan di Boyolali," katanya. 

 

Pihaknya terus melakukan operasi pekat di Boyolali sehingga masyarakat yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan berjalan lancar, aman, dan nyaman serta tetap kondusif tanpa ada gangguan Kamtibmas. 

 

"Masyarakat yang menjalankan ibadah puasa di Boyolali pada bulan Ramadan berjalan lancar, aman, dan nyaman. Kami akan terus melakukan operasi pekat pada bulan Ramadan. Apalagi, masih masa pandemi COVID-19, untuk tetap menjaga protokol kesehatan," imbuhnya. 

 

Ketua MUI Kabupaten Boyolali, Habib Ichsanudin mengapresiasi pemusnahan miras karena membuat masyarakat resah.

 

"Karena dengan minum dia tidak sadar, bisa membunuh orang, menganiaya orang, bisa merusak dan sebagainya," ungkapnya. 

 

Selain itu, kegiatan pemusnahan ribuan botol miras, juga diawali acara pencanangan pembangunan zona integritas Polres Boyolali wilayah bebas korupsi (WBK) menuju wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM). (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)