Desa Tlogolele Panen Cabai Bersama Dalam Rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan
Foto : Bupati Boyolali, M. Said Hidayat bersama Ketua TP PKK Desy M. Said Hidayat, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, dan Kepala Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo melakukan panen cabai bersama di Kawasan pertanian Desa Tlogolele Kecamatan Selo. Rabu (22/02/2023)
BOYOLALI – Dalam rangka mensukseskan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang sedang digencarkan oleh Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Desa Tlogolele Kecamatan Selo mengadakan Panen Cabai bersama. Kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Boyolali M. Said Hidayat, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, dan Kepala Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo berlangsung di Kawasan pertanian desa setempat pada Rabu (22/2/2023).
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto menjelaskan, total standing crop (SC) di Kabupaten Boyolali untuk tanaman cabai keriting seluas 982 hektar dan cabai rawit 1.282 hektar dengan umur tanaman yang bervariasi. Sedangkan khusus Kecamatan Selo, tanaman cabai rawit seluas 55 hektar berada di Desa Tlogolele, Klakah dan Jeruk. Kemudian untuk cabai keriting 229 hektar tersebar di Sembilan desa minus Desa Samiran.
Ditemui usai panen, Nugroho selaku Kepala Perwakilan BI Solo mengatakan, besarnya inflasi pada tahun lalu membuat Bank Indonesia mencanangkan GNPIP pada tahun 2022. Dengan adanya kegiatan ini maka siklus inflasi yang biasanya terjadi menjelang puasa dan lebaran dapat teratasi.
“Harapannya nanti harga stabil, jadi stabil itu nyaman buat konsumennya, nyaman buat petaninya. Jadi ini merupakan upaya kami di Bank Indonesia Solo dan seluruh stakeholder dari Pemkab Boyolali untuk kesinambungan, ketersediaan suplai bahan pangan termasuk cabai yang biasanya menjadi sumber inflasi di banyak wilayah.” terangnya.
Selain kegiatan Panen Cabai Bersama, BI Solo juga memberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana dan prasarana budidaya cabai kepada Klaster Cabai Capsinum yang dibentuk oleh Dispertan Kabupaten Boyolali dengan luasan total 471 hektar dan beranggotakan 10 Kecamatan yakni Teras, Mojosongo, Cepogo, Selo, Tamansari, Gladagsari, Musuk, Karanggede, Banyudono dan Boyolali Kota.
Disisi lain, Bupati Said sangat mengapresiasi kegiatan yang dilangsungkan pada hari ini. Pihaknya menilai kerjasama ini merupakan langkah bersama dari Bank Indonesia dan masyarakat dalam memberikan peran aktif dalam membangun Kabupaten Boyolali.
“Doa kita, dengan gerak bersama kita, dengan para petani juga, kita mampu menghadirkan dan menghasilkan panen utamanya khususnya cabai di Kabupaten Boyolali dapat dihasilkan dengan cabai-cabai yang hebat” harapnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)