Berita kami

Bupati Said Apresiasi Ketaatan Masyarakat Dalam Gerakan Boyolali di Rumah Saja

05 July 2021 Pemerintahan

Foto : Pekerja mengerjakan instalasi listrik di Gedung PGRI Karanggeneng Boyolali yang akan digunakan sebagai pusat isolasi bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) covid-19. Senin, 5 Juli 2021


BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menilai berhasil menerapkan Gerakan Boyolali di Rumah Saja pada Minggu, 27 Juni 2021 dan 4 Juli 2021 lalu. Kebijakan yang diambil Pemkab Boyolali ini selaras dengan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah dilakukan pemerintah pusat.

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mengapresiasi partisipasi masyarakat Kota Susu dalam menyukseskan program Boyolali di Rumah Saja sebagai langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Boyolali. Dengan didukung semua elemen, langkah ini diharapkan menjadi langkah baik dalam penurunan kasus terkonfirmasi Covid-19.

“Secara keseluruhan memberikan dukungan yang baik sehingga upaya langkah kita ini semoga dapat benar-benar menjadi langkah pencegahan Covid-19 di Kabupaten Boyolali,” ungkap Bupati Said saat ditemui di kantornya, pada Senin (5/7/2021).

Suksesnya Gerakan Boyolali di Rumah Saja ini dilakukan dalam menekan angka lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang semakin tinggi. Untuk itu Pemkab Boyolali akan menambah kebijakan Gerakan Boyolali di Rumah Saja yang akan dilaksanakan pada 11 dan 18 Juli 2021 mendatang.

“Untuk itu kami mohon sekali lagi dukungan dari masyarakat Kabupaten Boyolali secara keseluruhan, tentunya dukungan TNI/Polri sehingga upaya langkah kita dalam gerakan Boyolali di Rumah Saja, Minggu tanggal 11 Juli dan 18 Juli dapat berjalan dengan baik dan memberikan satu kemanfaatan bagi masyarakat Kabupaten Boyolali,” harap Bupati Said.

Sementara itu, untuk menghadapi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Susu, Pemkab Boyolali menyiapkan gedung untuk menjadi tempat isolasi mandiri terpusat. Terdapat tiga gedung yang nantinya menjadi tempat isolasi bagi orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 di Kabupaten Boyolali.

“Sudah kita siapkan di gedung PGRI kapasitasnya 60 pasien sudah kita siapkan mulai dari kemarin. Dan juga kita siapkan di Bungalow Selo, hotel kita dipakai untuk isolasi mandiri terpusat untuk warga Selo,” terang Sekretaris Daerah (Sekda) Masruri, saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Gedung PGRI yang berada di Desa Karanggeneng tepatnya di kawasan Singkil akan menampung pasien sebanyak 60 orang. Bungalow Selo yang berkapasitas 40 tempat tidur yang akan digunakan oleh warga Kecamatan Selo yang menjalani isolasi mandiri. Eks kantor Perumda Tirta Ampera di kawasan kampung Surowedanan, Kecamatan Boyolali juga akan difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri terpusat dengan kapasitas 60 pasien yang telah disekat guna menampung pasien.

Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUDPA) Boyolali untuk menambah bangsal Covid-19. Rumah sakit swasta pun juga diminta untuk menyiapkan 40 persen bangsal yang dimiliki untuk menjadi bangsal Covid-19.

“Terutama untuk rumah sakit rumah sakit kita harapkan untuk bisa minimal 40 persen bangsal Covid-19. Ini sudah kita koordinasikan dengan semua rumah sakit yang ada di Boyolali,” tandasnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI