Berita kami

Bukan Swafoto, Terbaliknya Perahu Wisata WKO Karena Kelebihan Muatan

18 May 2021 Pemerintahan
BOYOLALI – Sudah tiga hari berlalu sejak kejadian nahas perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo (WKO) Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu. Hari ini Selasa (18/5/2021) Kepolisian Resort (Polres) Boyolali menggelar konferensi pers mengenai kronologi kejadian tersebut, di halaman gedung Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Boyolali.
 
Dalam konferensi pers tersebut, Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond mengatakan bahwa pihak kepolisian sudah menetapkan dua orang tersangka, yaitu inisial G (13) selaku pengemudi perahu motor dan Kardiyo HS (52) selaku pemilik warung apung Gako. 
 
Selanjutnya, Morry menjelaskan mengenai kronologi kejadian laka air setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi dari penumpang. Pada Sabtu (15/5/2021) sekitar pukul 11.00 WIB, 20 orang korban penumpang menaiki perahu warna putih yang dikemudikan oleh G, menuju warung apung Gako milik tersangka K di kawasan WKO. Diketahui warung tersebut berjarak sekitar 200 meter dari daratan. Berdasarkan pemeriksaan terbaru dari korban selamat, tidak ada penumpang yang melakukan swafoto, melainkan panik karena air mulai memasuki perahu.
 
“Pada saat kapal sudah mendekati warung, penumpang terutama di bagian depan perahu itu berdiri karena panik, karena air mulai masuk ke dalam kapal,” terang Morry.
 
Informasi yang diberitakan sebelumnya dari kesaksian G, penumpang di bagian depan berdiri untuk melakukan swafoto, kemungkinan hal tersebut dikarenakan G berada di bagian belakang sehingga berasumsi bahwa para penumpang melakukan swafoto.
 
Morry mengatakan bahwa sebelum terjadi kecelakaan, pada saat menaiki perahu, G sudah berusaha melarang penumpang untuk naik bersamaan, namun penumpang bersikeras untuk naik karena satu keluarga dan tidak mau terpisah dari anak dan istrinya. Hal tersebut mengakibatkan perahu kelebihan muatan.
 
“Untuk over kapasitas, ya. Saya dapat menyatakan demikian, perahu tersebut sangat tidak bisa menampung 20 penumpang sekaligus,” ungkapnya.
 
Sebagai informasi, perahu yang dipergunakan tersebut merupakan perahu bantuan dari Kementerian kepada nelayan keramba di kawasan WKO. Sehingga perahu dengan bahan fiberglass tersebut, sebenarnya untuk mengangkut pakan dan pupuk menuju keramba.
 
“Sekali lagi bukan untuk angkutan penumpang,” tegas Morry. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)
BAGIKAN ARTIKEL INI