Buah Kledung Khas Selo Mulai Berbuah
BOYOLALI – Potensi yang dimiliki Kabupaten Boyolali seakan tidak ada habisnya. Selain bisa menikmati wisata alam di Kecamatan Selo yang disajikan oleh Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, pengunjung bisa sekaligus menikmati sajian kuliner dan makanan khas warga pegunungan ini. Ada pula buah khas Selo yang namanya kesemek yang masyarakat setempat menyebutnya dengan kledung. Buah yang memiliki waktu panen sekitar Mei hingga awal Juli ini saat ini sedang berada pada masa panen.
Buah rata-rata berukuran 2-8 cm ini tumbuh subur di kawasan Selo yang berhawa sejuk. Buah yang berwarna hijau kekuningan hingga jingga kemerahan ini tidak bisa langsung dimakan, harus diproses terlebih dahulu.
“Untuk proses perendamannya itu dari dipetik (sampai matang) selama enam hari, dengan batu kapur,” ungkap petani buah kledung, Sukamto yang tinggal di Desa Samiran; Kecamatan Selo pada Senin (7/6/2021).
Buah kledung harus diproses terlebih dulu dengan direndam pada air kapur. Jadi banyak orang mengira warna putih pada buah tersebut menjadikan tidak menarik. Padahal warna putih tersebut yakni kapur yang dapat menghilangkan rasa sepat dan getahnya.
Pemasaran buah kledung ini juga terbilang cukup mudah. Masyarakat sekitar hanya perlu menjajakan buah kledung di pinggir jalan jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB). Selain itu, buah kledung juga dipasarkan ke luar wilayah Kecamatan Selo.
“Dijual ke pasar tradisional di Salatiga tiap tiga hari membawa 7,5 kuintal. Kalau lokal dijual di pinggir jalan,” katanya.
Dengan harga Rp 10.000 per kilogram, masyarakat bisa menikmati buah dengan tekstur dagingnya mirip dengan buah pir, lembut dan berair, sangat segar dikonsumsi. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)