Boyolali Terus Kebut Vaksinasi
Foto : Pelaksanaan vaksinasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Senin (19/07/2021)
BOYOLALI – Program vaksinasi yang terus berlangsung digencarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dalam menekan laju penambahan kasus Covid-19. Program vaksinasi terus dikebut sesuai dengan ketersediaan vaksin yang diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali.
Ditemui di kantornya pada Senin (19/7/2021), Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina menjelaskan bahwa strategi vaksinasi di Kota Susu ini akan digeser, dimana yang semula menggunakan strategi Buy One Get Two akan diubah menjadi program Three In One.
“Jadi tiga non lansia nanti cukup membawa satu lansia untuk mendapatkan vaksinasi,” terangnya.
Dikatakan Lina, saat ini Dinkes Kabupaten Boyolali masih melayani vaksinasi dosis kedua bagi para lansia. Untuk jumlah lansia yang sudah divaksin dosis pertama dengan Sinovac sebanyak 22.673, sedangkan dengan Astrazeneca 2.260. Selanjutnya untuk dosis kedua yang menggunakan Sinovac sebanyak 13.395, sedangkan Astrazeneca sebanyak 1.061 yang masih berlangsung hingga saat ini.
Mengenai vaksinasi dengan sasaran remaja di Kabupaten Boyolali sudah akan dilaksanakan secara bertahap. Diinformasikan oleh Lina, bahwa tahap pertama direncanakan akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Boyolali.
Sementara itu, terkait data Covid-19 di Kabupaten Boyolali, Lina menyampaikan bahwa jumlah total kasus terkonfirmasi sebanyak 18.955. Kemudian untuk kasus aktif, ada 2.881 dimana yang dirawat ada 329, sedangkan yang melaksanakan isolasi mandiri sebanyak 2.552. Selanjutnya kasus yang selesai isolasi sebanyak 15.256 atau 80,5 persen.
“Per hari ini, penambahan kasus yang sembuh ada 600 an, kemudian untuk jumlah total kasus meninggal di Boyolali ada 820, sehingga persentase yang meninggal di Kabupaten Boyolali sebanyak 4,3 persen. Dengan data-data tersebut, skor untuk indeks kesehatan masyarakat saat ini Boyolali di angka 2,25 sehingga masuk zona resiko sedang atau zona orange,” tegas Lina.
Ditambahkan, grafik angka kesembuhan tiap pekan trennya mengalami kenaikan. Dari di pekan 26 angka kesembuhan terendah, sebanyak 69 persen sekarang sudah mulai naik di angka 80 persen. Kemudian angka kematian masih cenderung terdapat kenaikan, sedangkan kasus aktif sudah mengalami penurunan dibandingkan di puncak kasus pada pekan ke 25. Untuk grafik penambahan kasus di Boyolali, trennya sudah mengalami penurunan.
“Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah ikut mensukseskan program PPKM Darurat dan juga Program Hari Minggu di Rumah Saja. Karena ternyata dengan partisipasi masyarakat, ini sangat mendukung untuk proses penghentian penularan Covid-19 yang ditandai dengan turunnya kasus yang cukup banyak di Kabupaten Boyolali,” tandas Lina. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)