Virus Varian India Bisa Masuk Melalui Riwayat Perjalanan
BOYOLALI – Persebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia masih terjadi dan meluas di tahun 2021 dengan bertambahnya pasien positif terkonfirmasi. Terlebih sekarang sudah mulai terdeteksi virus korona asal India jenis B.1.617 di Kabupaten Boyolali. Varian virus jenis ini dapat masuk ke Kota Susu melalui riwayat perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat.
“Di Boyolali sudah (ada virus varian India) dari riwayat perjalanan. Tapi kalau pembuktian melalui pemeriksanaan genum sekuensing belum kita lakukan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (14/6/2021).
Menurutnya, varian tersebut sama dengan Covid-19. Virus tersebut tidak ganas akan tetapi lebih cepat menular. Hal ini dibuktikan dengan adanya temua virus varian India di beberapa kabupaten.
Untuk itu, pihaknya selalu menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan 5M disetiap aktifitas terkait dengan penyebaran virus varian asal India agar tidak menyebar di Kabupaten Boyolali. 5M yang dimaksud yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jaak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas.
“Untuk varian baru yang berasal dari India sekarang sudah menyebar di wilayah Kudus mempunyai sifat mudah menular, jadi setiap orang yang kontak itu dia memang gampang menginfiltrasi sampai ke jaringan manusia. Sehingga yang bisa dilakukan pencegahannya melaksanakan protokol kesehatan 5M,” imbaunya.
Disinggung mengenai jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Boyolali, Lina mengungkapkan Senin (14/6/2021) bertambah 165 kasus yang berada di Kecamatan Boyolali sebanyak 39 kasus, di Kecamatan Ngemplak sebanyak 33 kasus, di Kecamatan Banyudono ada 24 kasus. Ada pula di Kecamatan Nogosari sebanyak 17 kasus, di Kecamatan Teras 11 kasus.
“Dengan tambahan 165 kasus tersebut maka total kasus terkonfirmasi di Kabupaten Boyolali sekarang sejumlah 8.553 kasus,” ujarnya.
Dari jumlah akumulasi 8.553 kasus tersebut yang posisi masih dirawat ada 133, yang melaksanakan isolasi mandiri 392, sudah selesai isolasi 7.666 dan meninggal dunia sebanyak 362 orang.
Dengan data tersebut, kondisi di Boyolali untuk persentase kesembuhan sebesar 89,6 persen, sedangkan persentase kematian ada 4,2 persen. Berdasarkan indikator yang digunakan dalam penilaian Covid-19 atas status risiko wilayah, Kabupaten Boyolali memiliki nilai 2,07 yang berarti berada di zona risiko sedang atau zona oranye.
Jumlah terisian pasien Covid-19 di Kabupaten Boyolali yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUPA) Boyolali sudah mencapai 90 persen, RSUD Waras Wiris terisi 55 persen, RSU Hidayah terisi 83 persen, RSU PKU Aisyiyah terisi 88 persen, RSU Indriyati 80 terisi persen, dan RSU Umi Barokah terisi 100 persen. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)