Utamakan Vaksinasi Anak Untuk Kejar Herd Immunity, Vaksin Booster Hanya Penunjang. Kadinkes : Intinya Sabar.
Foto : Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Puji Astuti saat dimintai keterangan di Pendopo Gedhe Boyolali. Rabu (12/1/2022)
BOYOLALI – Kebijakan Pemerintah Pusat untuk memberikan vaksin booster atau vaksin ketiga secara gratis telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada siaran pers nya pada Selasa (11/1/2022) kemarin. Menyikapi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali sedang menunggu juklak dan juknis (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis) dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Puji Astuti saat ditemui usai acara di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali, Rabu (12/1/2022).
Puji menjelaskan, sesuai petunjuk dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah, vaksinasi anak harus diselesaikan terlebih dahulu karena untuk mengejar herd immunity (kekebalan kelompok). Karena booster hanya merupakan penunjang, akan dilakukan secara bertahap.
“Itupun tidak usah terlalu terburu-buru, karena kita harus melihat juga yang diberikan booster itu adalah yang rentan.” ujarnya.
Adapun kelompok yang termasuk rentan adalah lanjut usia (lansia) dan orang yang mempunyai kelemahan. Sedangkan untuk persediaan vaksin booster, dikatakan Puji bahwa Boyolali belum ada dan masih menunggu instruksi dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah untuk pengambilan vaksin booster tersebut. Selanjutnya untuk vaksin yang dipergunakan sebagai booster adalah Moderna dan Pfizer.
“Kalau nanti perintah dari provinsi misalnya sudah ambil vaksin, ya kita ambil, nanti kita akan lakukan, nanti kita petakan, nanti mana saja yang kita berikan dulu. Sabar, intinya sabar.” terangnya.
Sementara itu, capaian vaksinasi di Boyolali untuk dosis pertama berdasarkan KTP sudah 98 persen, sedangkan untuk dosis kedua sudah diatas 80 persen. Kemudian capaian vaksinasi untuk lansia sudah diatas 78 persen. Dengan data tersebut, Kabupaten Boyolali sudah diperbolehkan melaksanakan vaksinasi ketiga, namun tetap mengutamakan selesainya vaksinasi untuk anak dosis pertama terlebih dahulu. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)
Puji menjelaskan, sesuai petunjuk dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah, vaksinasi anak harus diselesaikan terlebih dahulu karena untuk mengejar herd immunity (kekebalan kelompok). Karena booster hanya merupakan penunjang, akan dilakukan secara bertahap.
“Itupun tidak usah terlalu terburu-buru, karena kita harus melihat juga yang diberikan booster itu adalah yang rentan.” ujarnya.
Adapun kelompok yang termasuk rentan adalah lanjut usia (lansia) dan orang yang mempunyai kelemahan. Sedangkan untuk persediaan vaksin booster, dikatakan Puji bahwa Boyolali belum ada dan masih menunggu instruksi dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah untuk pengambilan vaksin booster tersebut. Selanjutnya untuk vaksin yang dipergunakan sebagai booster adalah Moderna dan Pfizer.
“Kalau nanti perintah dari provinsi misalnya sudah ambil vaksin, ya kita ambil, nanti kita akan lakukan, nanti kita petakan, nanti mana saja yang kita berikan dulu. Sabar, intinya sabar.” terangnya.
Sementara itu, capaian vaksinasi di Boyolali untuk dosis pertama berdasarkan KTP sudah 98 persen, sedangkan untuk dosis kedua sudah diatas 80 persen. Kemudian capaian vaksinasi untuk lansia sudah diatas 78 persen. Dengan data tersebut, Kabupaten Boyolali sudah diperbolehkan melaksanakan vaksinasi ketiga, namun tetap mengutamakan selesainya vaksinasi untuk anak dosis pertama terlebih dahulu. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)