Berita kami

Tabungan Bersama Enam BPR di Boyolali Mulai Diundi

27 October 2022 Pemerintahan

Foto : Penyerahan secara simbolis hadiah utama berupa tiga unit mobil yang diterima masing-masing direktur utama para pemenang. Rabu (26/10/2022)

BOYOLALI - Undiah Berhadiah Tabungan Bersama mulai digelar oleh enam BPR yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali, pada Rabu (26/10/2022) bertempat di Gedung Panti Marhaen Kabupaten Boyolali. Keenam BPR tersebut yakni PT BPR BANK BOYOLALI (PERSERODA), PT. BPR Mitra Pandanaran Mandiri, PT. BPR Arthayasa Ageng, PT. BPR Bank Desa Guna Daya, PT. BPR Nusamba Ampel, dan PT. BPR Yekti Insan Sembada.

Diungkapkan oleh ketua panitia, Arry Mardiyanto bahwa Program Tabungan Bersama dari Badan Kerjasama Tabungan Bersama [BKTB] Kabupaten Boyolali dibentuk sejak 2012 untuk mewujudkan inklusi keuangan di Boyolali. Menurutnya, masyarakat di Kabupaten Boyolali cukup antusias menjadi penabung di tabungan bersama di bank masing-masing. Ia menyebutkan peningkatannya dari awal berdiri hingga saat ini hampir 400 persen.

"Setiap tahun meningkat, baik jumlah nasabahnya maupun nominal sudah 47 miliyar lebih, perkembangan yang luar biasa. Semoga akan meningkat terus setiap tahunnya," ujarnya yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Bank Desa Guna Daya.

Untuk perkembangan BKTB, total pembiayaan dari Rp 13 Miliar di tahun 2013 menjadi Rp 46,4 Miliar [pada 2022]. Rekening dari 5.000 menjadi 17.700 rekening.

 

Sementara itu, Direktur Utama Bank Boyolali, Dono Sri Hananto menjelaskan meski pada saat pandemi sempat sedikit terkendala, program tabungan bersama sudah tumbuh sekitar 10 persen. Dono berharap kondisi keuangan masyarakat ke depan bisa semakin membaik, sehingga pihaknya bisa memberikan kredit yang lebih luas lagi.

"Alhamdulillah setelah lepas pandemi ini mulai tumbuh lagi. Ini sudah sekitar 10 persen naik. Jadi sudah hampir sebelum ada pandemi. Waktu pandemi kita memang paling 5-6 persen saja sudah berat. Saat ini sudah mulai tumbuh lagi," ungkapnya.

Dalam rangka program pemulihan ekonomi, Bank BPR memprioritaskan program-program UMKM. Dono menjelaskan pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa stakeholder, salah satunya dengan pemerintah kabupaten terkait dengan pemberian Kredit Usaha Daerah (Kurda) atau Dana bergilir UMKM.

Di sisi lain, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yulianto menjelaskan bahwa perkembangan kredit yang disalurkan oleh BPR konvensional di wilayah Soloraya terbilang cukup baik. Sampai dengan Agustus 2022 kredit yang disalurkan oleh BPR konvensional mampu mencatatkan pertumbuhan 14,32 persen menjadi sebesar Rp 7,19 Triliun. Dari aset BPR konvensional juga tumbuh sebesar 12,91 persen menjadi Rp 9,54 Triliun.

"Sementara kalau kita lihat dari penghimpunan dana pihak ketiga dari BPR konvensional yang ada di Solloraya tumbuh sebesar 12,47 persen menjadi Rp 7,39 Triliun," katanya.

Pada kegiatan tersebut, terdapat beberapa hadiah yang diundi. Antara lain, tiga unit mobil, 12 motor, 12 sepeda gunung, 12 televisi LED 32 inchi dan 12 lemari pendingin. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI