Siapkan 1.500 Tangki Air Bersih, Antisipasi Kekeringan
Foto : Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinung saat berikan keterangan kepada wartawan di Kantor BPBD Boyolali (18/8/2021)
BOYOLALI - Bulan Agustus merupakan bulan puncak musim kemarau. Boyolali yang memiliki wilayah cukup luas, terdapat sebagian diantaranya mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba. Untuk itu pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menyiapkan langkah antisipasi guna menghadapi musim kemarau.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinung menjelaskan, sesuai Surat Edaran (SE) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk bulan Agustus tahun ini, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Boyolali masih terjadi hujan sehingga disebut musim kemarau basah.
"Dan sampai saat ini belum ada permintaan dari warga masyarakat, sehingga khusus untuk musim kering ini kami belum ngedrop air bersih terutama daerah utara, karena masih kemarau basah, masyarakat belum membutuhkan." terangnya saat ditemui di kantornya pada Jumat (13/8/2021).
Dikatakan pria yang akrab disapa Sinung ini, bahwa BPBD Kabupaten Boyolali tetap menyiapkan antisipasi terjadinya kekurangan air bersih pada musim kemarau. Dimungkinkan, kekeringan akan terjadi ketika memasuki pekan ketiga bulan Agustus.
Terdapat tujuh Kecamatan yang rawan kekeringan, antara lain Kecamatan Juwangi, Kecamatan Wonosamodro, Kecamatan Wonosegoro, Kecamatan Kemusu, dan Kecamatan Andong yang berada di wilayah Boyolali bagian utara. Kemudian Kecamatan Selo dan Kecamatan Tamansari yang berada di wilayah Boyolali bagian barat.
Selanjutnya, Sinung menambahkan, BPBD telah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) guna menyiapkan 1.500 tangki bantuan air bersih yang akan disalurkan untuk daerah yang membutuhkan.
“Alokasinya sampai saat ini APBD sekitar 1.500 tangki, nanti kita gerakkan CSR [Corporate Social Responsibility], tetapi khusus untuk CSR juga nanti kita gerakkan dengan menggunakan tangki kurang lebih 10, BPBD enam, PDAM dua, sama PU dua, sama mungkin nanti dari PMI dua, tetapi PMI nanti sesuai kebutuhan dari permintaan masyarakat sekitar kota," tandas Sinung. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)