Sepekan, 81 Kasus Terkonfirmasi Covid-19
BOYOLALI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali kembali menyampaikan perkembangan data pertambahan kasus Corona Virus Disease (Covid-19) yang disampaikan oleh Ratri S. Survivalina pada Selasa (1/9/2020). Pihaknya menyampaikan, selama sepekan ada penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali sebanyak 81 kasus.
Jadi saat ini secara akumulatif total kasus positif di Kabupaten Boyolali menjadi 396 kasus positif dengan rincian 21 kasus meninggal dunia dan 267 sembuh, 17 isolasi mandiri, serta 91 kasus masih dirawat. Selain itu, terdapat 63 suspek baru, 1415 kasus discarded, dan 62 kasus probable.
“Sehingga total penambahan di seminggu terakhir ini menjadi 81 kasus,” ungkap Lina.
Dimana 81 kasus tersebut dikonfirmasi di hari yang berbeda. Pada Senin(24/8/2020) terkonfirmasi sebanyak lima kasus, kemudian Selasa (25/8/2020) terdapat tiga kasus, dan Rabu (26/8/2020) terkonfirmasi satu kasus. Selanjutnya pada Kamis (27/8/2020) dikonfirmasi penambahan positif Covid-19 sebanyak tiga kasus, pada Jumat (28/8/2020) bertambah dua kasus, pada Sabtu (29/8/2020) terkonfirmasi 15 kasus, dan Minggu (30/8/2020) terdapat tujuh kasus. Serta, Senin (31/8/2020) penambahan kasus positif sebanyak 45 kasus.
“Dua klaster terbaru ini adalah klaster yang berasal dari hasil skrining petugas Bawaslu. Ini sebanyak 22 orang yang positif. Dan ini saya kira tidak perlu terlalu resah karena mayoritas yang terjaring screening adalah OTG (Orang Tanpa Gejala). Namun perlu kita laksanakan prosedur isolasi mandiri,” terang Lina.
Dijelaskan lebih lanjut, 22 kasus positif Covid-19 tersebut tersebar di lima kecamatan. Yakni enam orang di Kecamatan Andong, tiga orang di Kecamatan Gladagsari, tujuh orang di Kecamatan Juwangi, lima orang di Kecamatan Wonosamodro dan satu orang yang berasal dari Kecamatan Boyolali.
Klaster yang kedua yakni klaster petugas lapangan yang juga berisiko terpapar Covid-19. Saat ini sudah teridentifikasi sebanyak delapan orang positif Covid-19 dan sudah dilakukan isolasi mandiri.
“Karena dengan adanya isolasi ini semakin diketahui lebih cepat, maka akan mengurangi masa penularan Covid-19. Dan juga memperpendek masa proses kesakitan yang dialami,” pungkas Lina. (dst/bas)