Berita kami

Sebanyak 23 Dalang Cilik Dari Berbagai Daerah Akan Ikuti Festival Dalang Bocah Dalam Rangka Hari Wayang Sedunia

04 November 2022 Budaya

Foto : Penampilan dalang cilik di Sanggar Sedulur Keluarga Wartoyo Lovers (SKWL) Nusantara di Dusun Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali


BOYOLALI – Hingga saat ini sebanyak 23 dalang cilik yang telah mendaftar dalam festival dalang bocah yang di selenggarakan oleh Sanggar Sedulur Keluarga Wartoyo Lovers (SKWL) Nusantara di Dusun Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.

Festival dalang bocah akan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 5 sampai 7 November 2022, dan akan di mulai hari Sabtu jam 09.00 WIB.

Pemilik dan pengajar Sanggar SKWL Nusantara, Ki Gondo Wartoyo, mengatakan persiapan dalam rangka festival dalang bocah ini sudah sekitar 85 persen dan hari ini akan di kebut sehingga besuk sudah siap digunakan.

“Peserta yang sudah mendaftar ada 23 ada dari Pacitan, Madiun, Blora, Kaliwungu, dan juga eks Karisidenan Surakarta sendiri,” katanya saat ditemui di sanggarnya di Nogosari, Boyolali, Jumat (04/11/2022).


Lebih lanjut Wartoyo menjelaskan, untuk festival nanti ada perubahan di waktu pentas, yang semula peserta di beri waktu satu jam kini hanya 35 menit.

“Pesertanya 23 peserta dari panitia sepakat kita mengurangi durasi, yang awalnya kita durasinya maksimal 1 jam kita kurangi jadi 35 menit atau 45 menit Jadi untuk festival besok kita laksanakan tanggal 5 dan tanggal 6 Insya Allah selesai sampai jam 09.00 malam sampai jam 10.00 malam untuk pembagian hadiah dan lain-lain begitu,”ucapnya.

Dijelaskan, untuk mendukung pelaksanaan, tim dari sanggar telah menyiapkan peralatan pendukung seperti alat musik karawitan lengkap, termasuk pesinden.

“Tapi kalau peserta ingin membawa tim sendiri juga gak apa-apa. Kita bebaskan. Dan yang paling bebas lagi kita gak ngambil dari pathet enam, pagelarannya maksudnya, gak pathet enam, pathet songo, pathet menyuro, kita serahkan ke peserta saja. Kita ngikut kabisane anak,” ujarnya.

Dalam lomba ini, lanjut Ki Gondo, tidak diambil menang dan kalahnya. Namun yang paling penting dari kegiatan ini adalah mengembangkan seni dan budaya, khususnya wayang kulit. Sekaligus membangkitkan semangat generasi muda agar ke depan tetap mencintai budaya.

“Nanti juga akan ada jurinya dari tim dalang senior, juga ada kawan-kawan dari ISI Solo. Dalam pelaksanaannya nanti masing-masing peserta diberi waktu maksimal satu setengah jam. Hadiahnya menang kalah dapat cinderamata, kita kasih wayang, piagam, dan uang untuk juara 1, 2, dan 3,” ujarnya. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI