Berita kami

Rencana Kontinjensi Hadapi Erupsi Merapi

16 November 2020 Bencana
BOYOLALI - Warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi di wilayah Boyolali diimbau tetap berada di pengungsian. Hal tersebut diputuskan setelah dinaikannya status Gunung Merapi dari Waspada atau Level II menjadi Siaga atau Level III beberapa waktu lalu. Persiapan lain yang juga telah dilakukan yakni mengevakuasi warga bila aktivitas Gunung Merapi meningkat.
 
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo menjelaskan beberapa dusun yang berada di KRB, sebagian masyarakatnya telah mengungsi menjauhi puncak Gunung Merapi.
 
"Untuk yang dievakuasi ini adalah semuanya yang rentan. Adapun yang rentan terdiri dari ibu hamil, anak anak, orang tua dan difabel," kata Sinung saat ditemui di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Klakah, Kecamatan Selo pada Sabtu (14/11/2020).
 
Sementara di Desa Tlogolele terdapat warga Dusun Takeran, Belang dan Stabelan sejumlah 134 orang yang telah mengungsi ke TPPS desa setempat. Selain itu, dari Desa Klakah terdapat 110 warga dari Dusun Sumber dan Bakalan yang mengungsi ke TPPS desa setempat dari penduduk desa sejumlah 2.975 orang.
 
Sebagai langkah antisipasi kesehatan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali untuk siap siaga di posko yang telah ditentukan. Selain dari Dinkes, pihaknya juga dibantu dari berbagai instansi dan organisasi yang memantau kesehatan para pengungsi.
 
"Dibantu dari Dokkes Polres Boyolali, dari Solo Peduli juga membantu pelayanan kesehatan," terangnya.
 
Sementara itu Plt. Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah, Safrudin telah berkoordinasi dengan Kabupaten Boyolali, Klaten dan Magelang yang telah memiliki rencana kontijensi. Ketiga kabupaten tersebut telah memiliki rencana untuk menghadapi apabila Gunung Merapi meletus.
 
"Kami di provinsi pun punya rencana kontijensi yang nanti kita akan gerakan ketika eskalasinya meningkat," ungkapnya
 
Rencana kontijensi tersebut terbagi ke bidang kesehatan, bidang pengungsian dan bidang logistik serta dapur umum. (dst/bas)
BAGIKAN ARTIKEL INI