Berita kami

PTM, Wali Murid : Setuju Bingit!

06 September 2021 Pemerintahan
Foto : Suasana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD N 9 Boyolali,momen yang dirindukan dimana ada guru sedang membetulkan tali sepatu salah satu muridnya. Senin (6/9/2021)
 
BOYOLALI – Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD dan SMP secara lebih luas di wilayah Kabupaten Boyolali dimulai pada Senin (6/9/2021). Berdasar data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, yang memulai uji coba PTM ada 56 SD dan 21 SMP.
 
Ditemui saat peninjauan di SD Negeri 9 Boyolali, Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali Darmanto menjelaskan, uji coba PTM tidak harus dilaksanakan disesuaikan dengan kesiapan sekolah masing-masing. Yang terpenting adalah sekolah harus memenuhi standar prosedur operasional praktik baik yang dilihat dari SMPN 1 Boyolali.
 
“Bagi saya tidak ada kewajiban target waktu, targetnya adalah kesiapan mereka masing-masing,” ungkapnya.
 
Dikatakan Darmanto, pelaksanaan PTM ini bertepatan dengan penilaian tengah semester (PTS). Dan menurut informasi yang ada, pelaksanaan PTM sangat disetujui oleh seluruh wali murid.
 
“Bahkan ada yang lucu-lucu, setuju bingit. Ini kan original kondisi masyarakat yang merindukan pembelajaran tatap muka. Ini original keadaan masyarakat yang harus segera kita jawab,” ujarnya.
 
PTM yang dilaksanakan di SD Negeri 9 Boyolali tersebut turut dihadiri kepala sekolah dari SD imbas, yang nantinya akan mengadopsi praktik baik yang ada di SD inti tersebut. Selain itu, Darmanto menambahkan, untuk pelaksanaan PTM ini pihaknya harus menambah kedisiplinan guru dikarenakan masa pandemi Covid-19 ini, guru harus sudah hadir di sekolah sebelum murid datang untuk penerapan protokol kesehatan.
 
“Sekarang guru harus datang ketika anak belum datang, harus ada skrining kesehatannya, ini yang harus menjadi budaya,” katanya.
 
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 9 Boyolali Ngatmi mengatakan, jika pelaksanaan PTM di sekolah yang dipimpinnya tersebut sesuai dengan petunjuk teknis dari Dikdikbud dan dengan protokol kesehatan ketat. Selama PTS ini, yang mengikuti PTM sebanyak 50 persen dari 208 siswa dibagi menjadi dua sif. Sif pertama kelas 1-3 pukul 07.00 WIB – 08.30 WIB, dan sif kedua kelas 4-6 pukul 09.30 WIB – 11.00 WIB. Untuk jeda satu jam antar sif dipergunakan untuk penyemprotan ruangan dengan disinfektan dan penyiapan tempat cuci tangan.
 
“Yang pertama masker harus, yang kedua kedatangan selalu dimulai dengan penandaan suhu, kemudian cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, kemudian jaga jarak baik itu di kelas dan lingkungan yang ada di sini, kemudian yang berikutnya tidak menghidupkan AC atau apapun kemudian membuka semua ventilasi yang ada di dalam ruangan yang digunakan," terangnya.
 
Disampaikan Ngatmi, usai pelaksanaan PTS yang akan berakhir pada Sabtu (11/9/2021), PTM akan berjalan seperti semula. Yakni satu kelas tiga kali masuk dengan sistem 50 persen siswa. Disinggung mengenai perubahan perilaku guru tentang kesiapan PTM dengan protokol kesehatan ketat, pihaknya mengatakan bahwa para guru sekaligus menjadi petugas Covid-19 sekolah sehingga sudah siap dengan tugas masing-masing.
 
“Setengah tujuh itu semua sudah kumpul, sudah siap ready [siap] untuk menjalankan tugasnya masing-masing,” tandasnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)
BAGIKAN ARTIKEL INI