Berita kami

Peternak Musuk Berinovasi Ubah Limbah Kotoran Sapi Jadi Biogas

27 October 2021 Pemerintahan

Foto : Peternak sapi Desa Pagerjurang Kecamatan Musuk, Nur Amir menunjukan saluran biogas miliknya. Rabu (27/10/2021)

 

BOYOLALI - Peternak sapi di Desa Pagerjurang, Kecamatan Musuk memanfaatkan limbah kotoran sapi. Limbah akhir hewan ternak tersebut mampu disulap hingga dapat dijadikan biogas yang bermanfaat bagi rumah tangga. 
 
Pemanfaatan limbah kotoran sapi yang dikelola peternak sapi bernama Nur Amir tersebut sudah berjalan enam bulan yang lalu. Terlebih dimasa pandemi seperti ini, pemanfaatan limbah sapi tersebut dapat menghemat pengeluaran untuk pembelian gas ukuran tiga kilogram. 
 
Menurutnya, membuat biogas rumahan berawal dari kesenjangan sosial terkait limbah kotoran sapi di desa tempat tinggalnya.   
 
“Limbah kotoran sapi di desa bermula menjadi konflik sosial antar warga. Karena di desa kami ini hampir setiap orang memiliki ternak sapi dan limbahnya tersebut menjadikan kesenjangan antar warga,” katanya saat ditemui di lokasi ternaknya di Desa Pagerjurang, Rabu(27/10/2021). 
 
Dilanjutkan, selama pandemi Covid-19 ini banyak hikmah yang didapat, mulai dari pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas hingga cairan limbah sapi menjadi pupuk cairan yang difermentasi untuk tanaman. 
 
“Jadi kami berembug bersama warga lainnya, bagaimana limbah ini bermanfaat bagi lingkungan. Ya, akhirnya terjawab, kotoran sapi menjdi biogas, air kotoran sapi jadi pupuk tanaman,” ujarnya yang juga menjabat sebagai kepala desa setempat ini. 
 
Dijelaskan lebih lanjut, biogas yang dibuat berkapasitas sekitar 11 kubik dan dapat menghasilkan gas rumahan sekitar lima sampai enam rumah dengan biaya keseluruhan sekitar Rp 5 juta. 
 
“Kami sudah memulai sekitar enam bulan. Dari 11 kubik ini dapat dimanfaatkan lima sampai enam rumah. Ternak sapi disini ada 20 ekor ,”katanya. 
 
Kedepan, pemanfaatan limbah kotoran sapi tersebut akan dibudidayakan satu desa. Mengingat, warga di desanya hampir semua memiliki ternak sapi. 
 
“Jadi ke depan ada rencana pengembangan seluruh desa, karena disini ini mayoritas peternak dan pertanian,” pungkasnya. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)
BAGIKAN ARTIKEL INI