Berita kami

Petani Lereng Merapi - Merbabu Turun Gunung Menjemur Tembakau

10 August 2020 Pemerintahan
BOYOLALI - Musim kemarau mendatangkan berkah tersendiri bagi petani tembakau. Sebab, saat panen seperti sekarang ini, dalam produksinya membutuhkan pemanasan alami maksimal. Sehingga hasil produksi tembakau menjadi bagus.
 
Banyak petani tembakau Lereng Gunung Merapi - Merbabu berbondong bondong turun gunung,untuk menjemur tembakau hasil panen mereka lantaran cuaca di Lereng Merapi Merbabu mendung belakangan ini. Petani tersebut mencari lahan lapangan di wilayah Boyolali kota.
 
Salah satu petani tembakau asal Sepandan Kidul,Kecamatan Selo, Suparno mengatakan saat ini di wilayah Selo dan sekitarnya cuacanya tidak menentu,kadang mendung,kadang panas.Maka dari itu,kita lebih baik turun gunung untuk menjemur tembakau yang sudah rajangan.Padahal, tembakau rajangan harus bisa kering dalam waktu dua hari agar kualitasnya bagus. Jika tidak, maka kualitas anjlok karena tembakau menjadi berwarna kehitaman.

“ Kita memanfaatkan lahan kosong seperti di bekas Terminal lama Boyolali ini, ujar Suparno, Sabtu (8/8/2020).

Tembakau rajangan tersebut sudah diletakkan di widig atau anyaman bambu.“Saya kebetulan membawa 75 widig dengan menggunakan mobil pikup,” tuturnya.

Saat ini, lanjut dia, petani baru memanen tembakau tajap pertama. Yang dipanen adalah daun tembakau paling bawah. Tembakau jenis tersebut harganya lebih murah, sekitar Rp 50.000/kg untuk tembakau kering.

“Semakin ke atas semakin mahal, bisa mencapai Rp 70.000/kg,” kata dia. (Mul)

BAGIKAN ARTIKEL INI