Berita kami

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Mulai Membaik

24 November 2021 Pemerintahan

Foto : Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Propinsi Jawa Tengah di Hotel Tentrem Kota Semarang. Rabu (24/11/2021)


SEMARANG – Secara rutin setiap tahun, Bank Indonesia (BI) mengadakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI). Di tahun 2021 ini, BI menggelar PTBI secara luring dan daring dengan stakeholder seluruh Indonesia. Salah satunya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah yang mengikuti PTBI secara daring di Hotel Tentrem Kota Semarang, pada Rabu (24/11/2021) yang dihadiri oleh sejumlah Bupati dan Walikota se-Jawa Tengah.

Kepala KPwBI Provinsi Jawa Tengah, Pribadi Santoso menilai, di akhir tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah akan semakin membaik dengan disokong sektor investasi dan ekspor. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi Jateng berada pada kisaran tiga hingga empat persen lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

“Dalam dua bulan terakhir ini utamanya didukung oleh investasi dan ekspor yang mampu tumbuh signifikan,” katanya.

Untuk itu, pihaknya akan mengupayakan untuk menarik investasi dan juga meningkatkan ekspor guna mendorong pertumbuhan Jawa Tengah lebih tinggi. Beberapa komoditas yang bisa didorong untuk peningkatan ekspor Jawa Tengah antara lain yakni furnitur dan tekstil serta produk tekstil.

“Berbagai program kita lakukan, supaya bisa untuk mendorong ekonomi Jawa Tengah yang lebih tinggi. Dengan berbagai upaya tersebut, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah untuk tahun depan akan bisa di kisaran lima hingga enam persen,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, Bank Indonesia memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pertanian (Dispertan) dalam rangka mendukung pengendalian inflasi sub sektor tanaman pangan klaster padi organik yang dikelola Asosiasi Petani Organik Boyolali.

Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto mengucapkan terima kasih atas prestasi yang berhasil diukir oleh Asosiasi Petani Organik Boyolali. Menurutnya, Asosiasi Petani Organik Boyolali tersebut bisa berjalan dengan baik, etos kerja yang tinggi dan daya juang yang tinggi. Sehingga pada saat masa pendemi, mampu meyakinkan pasar baik pasar lokal maupun domestik seacara luas bahwa produksi yang dihasilkan diyakini mampu meningkatkan nilai bisnis para pembeli dan mereka sendiri mampu memperoleh keuntungan.

“Secara perekonomian apa yang dilakukan oleh Asosiasi Petani Organik Boyolali mampu memutar roda perekonomian dalam hal ini petani dan mampu meningkatakan pendapatan bagi buyers,” ujar Bambang.

Dia berharap, melalui penghargaan yang didapat tersebut bisa meningkatkan kinerja dan pengelolaan manajemen Asosiasi Petani Organik Boyolali dan meningkatkan kualitas mutu produk produk yang dihasilkan. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI