Berita kami

Persebi Ngotot Pertahankan Puncak Klasemen Grup E Liga 3 Jeteng

06 November 2021 Pemerintahan

Foto : Kaptep tim Persebi Boyolali, Dedi Cahyono Putro (kiri) saat pertandingan melawan Persikama Kabupaten Magelang


Temanggung - Boyolali akan menjalani laga ketiga di Liga 3 2021 zona Jateng melawan Ebod Jaya Kebumen di Stadion Bumi Phala, Sabtu (6/11/2021) kickoff 15.30, live vidio.com. Laga ini krusial bagi Laskar Pandanarang karena jika menang bisa kembali diraih, harapan untuk lolos ke babak selanjutnya sudah pasti diraih.

Hingga saat ini, Dedi Cahyono dkk jadi pemuncak klasemen grup E yang semua laga digelar di Stadion Bumi Phala Temanggung. Sebelumnya Persebi sukses menang 3-1 atas Persitema Temanggung (2/11/2021) dan laga kedua unggul tipis 1-0 lawan Persikama Kabupaten Magelang (4/11/2021).

Dari sisi permainan, Persebi mengakui perkembangan timnya cukup bagus. Haidar Nur Afif jadi salah stau pemain kunci di dua laga awal, dengan tabungan dua golnya. Senioritas Joko Sasongko dan Dedi juga memberi warna permainan baru Persebi Boyolali musim ini.

“Kami selalu melihat adik-adik tampil penuh percaya diri, dan itu jadi modal untuk meraih hasil bagus. Kuncinya di setiap pertandingan adalah bermain tenang, mengingat persaingan di Liga 3 juga ketat,” tutur Pelatih Persebi Boyolali Gatot Barnowo.

Tabungan enam poin Persebi memang belum aman. Mengingat masih ada dualaga sisa di penyisihan grup, itu artinya semua kemungkinan bisa terjadi. Saat ini PSISa Salatiga dan Persikama Kabupaten Magelang yang ada di peringkat kedua dan ketiga dengan tabungan sama-sama empat poin, tentu mengancam merontokan singgasana Persebi.

“Kami terus mengevaluasi diri. Walaupun sulit juga, karena jadwal mepet sekali. Kami hanya punya waktu istirahat satu hari, dan itu tak mungkin menjalankan program latihan yang begitu berat. Lebih ke latihan rileks saja,” tuturnya.

Di lain sisi, Stadion Bumi Phala hampir digunakan setiap hari. Ini lantaran bukan hanya peserta grup E saja yang menggunakannya, namun juga peserta grup D juga. Gatot menilai kondisi lapangan memang bisa membuat alur permainan jadi sekitar tak sesuai yang diharapkan. Apalagi jika bermain dalam kondisi hujan. “Itu lapangan (Bumi Phala) kalau bisa teriak, mungkin akan teriak. Lah, setiap hari digunakan buat pertandingan terus,” candanya. ( Tim Liputan Diskominfo Boyolali )

BAGIKAN ARTIKEL INI