Berita kami

Peringati WCD, DLH Boyolali Fokus pada Pengurangan Sampah

21 September 2021 Pemerintahan
Foto : Kepala DLH Kabupaten Boyolali, Lucia Dyah Suciati saat dijumpai di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Winong, Kecamatan Boyolali. Selasa (21/9/2021).

 

BOYOLALI –  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali telah menyiapkan dua agenda untuk memperingati World Clean Up Day (WCD) yang jatuh pada Jumat (24/9/2021) esok. Agenda pertama yakni gerakan kebersihan di fasilitas umum dengan menggerakan wilayah tersenyum (wilter) yang akan dilaksanakan pada Jumat (24/9/2021).

Sementara itu, agenda kedua yakni Gerakan Pilah Sampah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Boyolali. Masyarakat dianjurkan untuk memilah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga, dunia usaha maupun fasilitas umum yang dilaksanakan pada Minggu-Jumat (12-24/9/2021).

“Kita galakan Gerakan Pilah Sampah dari rumah itu, kita gerakan secara terus menerus,” kata Kepala DLH Kabupaten Boyolali, Lucia Dyah Suciati saat dijumpai di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Winong, Kecamatan Boyolali, Selasa (21/9/2021).

Sampah plastik, misalnya, dapat didaur ulang atau dijual untuk menambah nilai ekonomi. Sementara untuk sampah organik atau yang  bisa terurai dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos melalui proses composting.

“Bisa dikomposting melalui gentong atau melalui alat komposter. Itu dibiarkan dua bulan saja sudah terurai menjadi kompos. Bisa dimanfaatkan di rumah tangga masing maing. Jadi gerakan ini mengurangi volume sampah yang harus dikirim ke TPA Winong,” ujarnya.

Sejalan dengan program DLH Kabupaten Boyolali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali juga melaksanakan program Monitoring of Center Development (MCD) sebagai dukungan pengurangan sampah di Kota Susu. Program tersebut ditujukan bagi RT se-Kabupaten Boyolali yang terbagi dalam beberapa kategori. Kategori tersebut antara lain ada kategori organisasi, insfranstruktur lingkungan, air minum sanitasi dan kebersihan lingkungan, kesejahteraan dan tematik.

“Salah satu kategori ini sangat mendukung program tugas DLH. Yaitu pengurangan sampah dari rumah karena penilaian insfranstruktur lingkungan, sanitasi dan kebersihan lingkungan yang dilihat adalah bagaimana RT menangani sampah, apakah RT mempunyai program penanganan sampah dan lain sebagainya,” katanya.

Jadi diharapkan dari kategori insfranstruktur lingkungan tersebut, sampah habis dari tingkat RT. Sampah tersebut dikendalikan melalui gerakan pendampingan bank bank sampah di tingkat RT atau BUMDes yang salah satunya wajib ada unit yang menangani sampah. Dikhawatirkan, apabila tidak ada kendali tersebut, 90 ton sampah akan masuk di TPA Winong.

Sebagai tambahan informasi, hingga hari ini tercatat sudah 60 ton sampah setiap hari dari limbah rumah tangga masuk TPA Winong seluas 5,3 hektar. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI