Berita kami

Pemkab Boyolali Terus Berupaya Tekan Angka Stunting

30 June 2022 Kesehatan

Foto : Bupati Boyolali M. Said Hidayat (kanan) bersama Ketua TP PKK Boyolali, Desy M. Said Hidayat menyerahkan bantuan sosial kepada balita penderita stunting pada acara peringatan Harganas di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali. Rabu (29/6/2022)

BOYOLALI – Peran keluarga sangat penting dalam melangsungkan kehidupan. Atas pentingnya keluarga, pemerintah memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) setiap tanggal 29 Juni. Di Kabupaten Boyolali, peringatan Harganas dipusatkan di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali, pada Rabu (29/6/2022). Pada tahun 2022 ini, Harganas mengambil tema “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting”.

Seiiring dengan tema tersebut, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat menekanan upaya untuk mengurangi angka stunting yang ada di Kabupaten Boyolali. Dari target penurunan angka Nasional yang mencapai 14 persen, di Kabupaten Boyolali angka stunting telah mencapai 8 persen.

“Delapan persen ini harus kita selesaikan secara bersama. Karena faktanya di antara 22 kecamatan ini masih terhitung kurang lebih ada 4.065 kasus stunting yang harus kita tangani,” ungkap Bupati Said.

Untuk itu, Bupati Said meminta kepada seluruh elemen untuk bersama sama dalam upaya menurunan angka stunting di Kabupaten Boyolali.

Senada, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina masih berupaya untuk menekan angka stunting.

“Stunting ini menjadi salah satu program yang harus dilaksanakan oleh dinas kami melalui pembinaan atau pemdanginan kepada keluarga keluarga,” katanya.

Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan angka stunting, Pemkab Boyolali mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021. Dalam Perpres tersebut, terdapat lima pilar utama yang sangat penting dalam penurunan stunting. Kelima pilar tersebut yakni komitmen politik dan kepemimpinan nasional dan daerah nasional, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi program pusat daerah dan masyarakat, ketahanan pangan dan gizi, serta monitoring dan evaluasi. Berdasarkan kelima pilar tersebut, maka disusun Rencana Aksi Nasional untuk mendorong dan menguatkan konvergensi antar program. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI