Pasokan Sapi Menurun
BOYOLALI- Pasokan sapi ikut menurun akibat dampak pandemi Covid-19. Seperti terlihat di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali.
“Pasokan sapi 700 ekor per hari, sedangkan permintaan pembeli juga menurun sekitar 20 persen,” ujar Bayu, staf Administrasi Pasar Hewan Sunggingan.
Dijelaskann, pasokan sapi tersebut menurun sekitar 200 ekor dibanding sebelum pandemi Covid-19 yang rata-rata bisa mencapai 900 ekor pada setiap hari pasaran pahing. Bahkan, harga sapi jenis lokal dengan usia sekitar tiga tahun syarat untuk kurban juga menurun.
“Harga sebelum Covid-19, mencapai Rp 13 juta hingga Rp 15 juta per ekor, kini turun menjadi Rp 10,5 juta hingga Rp12 juta per ekor.”
Menurut Bayu, menurunnya pasokan sapi di pasaran diperkirakan karena para peternak belum berminat menjual ternaknya. Namun, perdagangan hewan kurban diperkirakan akan mulai meningkat pada pekan kedua dan ketiga mendekati Hari Raya Idul Adha pada akhir Juli.
Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Bambang Purwadi mengatakan ketersediaan sapi di Boyolali di tengah Covid-19 justru cukup banyak karena kebutuhan pasar menurun.
“Masyarakat selama Covid-19 tidak ada yang melaksanakan hajatan, dan harga juga sedang turun saat ini.”
Bahkan, di tempat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ampel Boyolali, jumlah sapi yang dipotong rata-rata juga turun sekitar 10 hingga 20 persen per hari. Jumlah sapi yang dipotong di Boyolali untuk dikonsumsi biasanya sekitar 50 ekor per hari kini hanya sekitar 40 ekor per hari.
“Demikian pula pengiriman daging keluar daerah juga menurun sekitar 20 persen per hari karena permintaan berkurang.”
Bambang mengatakan pedagang setiap mengeluarkan hewan ternak ke luar daerah seperti sapi selalu dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari Disnakkan. Hal itu menjadi jaminan bahwa sapi yang dikirimkan benar- benar sehat.
“Populasi hewan sapi di Boyolali tahun ini, jenis potong sebanyak 90.000 ekor, sedangkan jenis perah sebanyak 94.000 ekor.” ( JokM-PortalBoyolali )