Pasien Covid-19 Boyolali Berasal dari 22 Klaster
BOYOLALI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali kembali menyampaikan perkembangan kasus Corona Virus Disease (Covid-19) yang disampaikan Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S. Survivalina. Disampaikan di ruang lobi kantornya pada Rabu (19/8/2020), Lina, sapaan akrab Kepala Dinkes Boyolali menyampaikan perkembangan Covid-19 di Kabupaten Boyolali dengan adanya penambahan kasus konfirmasi yang sebelumnya yakni kasus suspek 92, kasus Discarded 1.356, kasus Probabel 59, dan kasus konfirmasi 289.
“Untuk kasus konfirmasi positif sampai hari ini [Rabu (19/8/2020)] sudah 289 kasus. Yang mana rinciannya yakni sejumlah 47 kasus dalam kondisi dirawat, 4 kasus isolasi mandiri, 223 selesai isolasi, 15 kasus meninggal dunia,” ungkap Lina.
Dilanjutnya olehnya, sebanyak 289 kasus positif tersebut berasal dari 22 klaster yang mendominasi.
“Hasil tracking terhadap kasus positif Covid-19 oleh tim, sampai saat ini di Kabupaten Boyolali, sudah bisa kita identifikasi ada 22 klaster,” kata Lina.
Diantaranya ada klaster yang statusnya sudah berhenti seperti klaster Pasar Peterongan sebanyak 22; klaster Lamaran di Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel sebanyak 20 kasus positif; klaster Merti Desa di Desa Kalangan, Kecamatan Klego sebanyak 10 kasus.
Namun, ada beberapa klaster yang masih berlangsung penyebarannya. Antara lain klaster Lembaga Keuangan Syariah atau BMT di Kabupaten Boyolali, klaster sosialita, klaster Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, dan klaster tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit dr. Moewardi (RSDM) Surakarta.
Pada kesempatan yang sama perwakilan dari Lembaga keuangan tersebut hadir di di Dinkes Boyolali. Pihaknya menyatakan pasien terkonfirmasi dari klasternya sebanyak delapan orang. Selanjutnya masyarakat diminta tenang mengingat pasien yang terkonfirmasi tersebut sudah dinyatakan sembuh semuanya.
Ketua Pengurus BMT Tumang, Dwi Rochmiyathy menjelaskan bahwa penyebaran Covid-19 klaster tempatnya bekerja bermula dari AZ yang telah dinyatakan positif dan meninggal dunia. Kemudian pihaknya melakukan tracking atau pelacakan ke 75 orang.
“Jumlah yang masuk di daftar tracking ada 75 orang. Terkonfirmasi negatif ada 67 orang. Terkonfirmasi positif ada delapan orang dan sudah dinyatakan sembuh semua,” terangnya.
Untuk itu, masyarakat diminta tidak panik, tetap tenang, dan tidak perlu khawatir karena telah dilakukan sterilisasi di kantor semua cabang serta menerapkan protokol kesehatan. (dst)