Pangdam IV Diponegoro Pantau Kesiapan Hadapi Erupsi Merapi
BOYOLALI – Jajaran Kodam IV Diponegoro kunjungi Merapi memastikan kondisi dan persiapan menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi. Panglima Kodam (Pangdam) IV Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Bakti Agus Fadjari pada Senin (23/11/2020) melakukan kunjungan secara langsung beberapa tempat pengungsian akibat meningkatnya status Gunung Merapi dari level Waspada menjadi Siaga. Orang nomor satu di Kodam IV Diponegoro itu berharap masyarakat di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yang tinggal di lereng Gunung Merapi untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Rombongan mengunjungi Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah, Kecamatan Selo. Pihaknya juag mengecek kesiapan personil yang bertugas baik di dapur umum, jalur evakuasi dan lokasi penting lainnya jika kondisi Gunung Merapi semakin bergejolak.
“Untuk memastikan bahwa BPBD, Kodim, Polres, relawan dan seluruh perangkat siap menghadapi segala kemungkinan. Saya lihat semuanya sudah bagus,” ungkap Pangdam saat di temui di TPPS Desa Tlogolele.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengungkapkan ada sekitar 600 masyarakat yang kini turun dan mengungsi dari KRB III Gunung Merapi di wilayah Boyolali.
“Jadi yang ada di Tlogolele yang mengungsi adalah 277. Di Klakah ada 199. Dan di Jrakah 247. Total 600 lebih,” ujar Sinung.
Sebagian besar masyarakat yang mengungsi yakni golongan rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lanjut usia. Pihaknya juga mejelaskan bahwa persiapan logistik masih mencukupi.
“Untuk logistik cukup, mencukupi bahkan untuk 10 hari ke depan masih siap. Kalau kita kekurangan kita siap, karena Pemda khususnya logistik sudah disiapkan khususnya beras, terkait dengan masalah lauk pauk sudah siap,” katanya.
Dikarenakan guguran di Gunung Merapi semakin sering terjadi, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. (dst/hri)