Melestarikan Tradisi, Disdikbud Boyolali Gelar Festival Dolanan Anak
Foto : peserta lomba festival dolanan bocah asli Boyolali
BOYOLALI - Berbagai cara dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali dalam melestarikan tradisi dolanan anak yang hampir punah di era modern saat ini.
Dolanan anak yang dikemas dalam festival dolanan bocah asli Boyolali yang gelar di Museum R Hamong Wardoyo tersebut diikuti dari berbagai siswa tingkat sekolah dasar (SD) di Boyolali.
Kepala Disdikbud Boyolali, Supana mengatakan, dolanan anak ini hampir punah, dengan begitu perlu dilestarikan. Kemudian, peserta lomba ini diikuti lebih dari 300 peserta dari tingkat sekolah dasar.
“Lomba tradisi asli Boyolali ini, ada egrang, dakon dan lompat tali dengan karet. Kalau peserta ada 300 lebih, dari siswa SD di Boyolali,”katanya kepada boyolali.go.id, Selasa (12/11/2023).
Dikatakannya, festival dolanan anak ini mendapat tanggapan positif dari para guru dan para siswa. Dimana, pada lomba ini diikuti para siswa SD yang telah melaksanakan tes sekolah.
“Jadi mereka habis melaksanakan tes sekolah, dan saya lihat mereka senang dan sangat antusias dengan festival ini,”ujar Supana.
Supana berharap, tradisi dolanan bocah ini tidak dilupakan, dimana diera modern ini banyak permainan anak. Selain itu, kata dia, kegiatan ini sekaligus mengenalkan museum kepada masyarakat terutamanya terhadap para anak didik di Boyolali.
“Jadi yang hadir disini, sekaligus mengikuti lomba dan dapat melihat lihat di museum. Sekaligus sarana edukasi terhadap anak anak. Kemudian para pemenang nanti akan diberikan piala serta uang pembinaan dari panitia,”jelas dia.
Ia menambahkan, kegiatan ini akan diselenggarakan setiap tahun, kemudian kegiatan seperti sekaligus untuk menggali tradisi dolanan anak atau bocah di kabupaten Boyoalali,”sebutnya.
Sementara itu, seorang guru SDN Bojong Kecamatan Wonosegoro, Mortantio mengatakan, festival dolanan anak ini cukup menarik bagi anak anak setingkat sekolah dasar, dimana permainan anak ini hampir punah di era modern saat ini.
“Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan festival ini. Tentunya dolanan anak ini hampir punah, dengan kegiatan ini terlihat anak anak pada senang,”ujarnya.
Mortantio mengutarakan, dengan adanya lomba ini, akan mengingatkan dan mempertahankan tradisi dolanan anak yang sampai saat ini hampir dilupakan terhadap anak anak.
“Kalau saya lihat permainan jaman nenek moyang ini hampir dilupakan oleh anak anak jaman sekarang. Jadi kegiatan ini kembali mengingatkan dan mempertahankan permainan anak,”pungkasnya. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)